Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencetak sawah baru seluas 22 hektare di Desa/Kalurahan Kaliagung selama 2021-2022 yang diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi petani.
Lurah/Kepala Desa Kaliagung Sugeng Nugroho di Kulon Progo, Jumat, mengatakan cetak sawah baru seluas 22 hektare terbagi di enam pedukuhan.
"Kami berharap perluasan lahan dapat menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Kulon Progo, khususnya Kaliagung yang menjadi lokus pengentasan kemiskinan," kata Sugeng.
Adapun rincian cetak sawah baru, kata dia, yakni pada 2021 seluas 12 hektare di Pedukuhan Ngrandu, di Tegowanu seluas 4 hektare, dan Nglotak seluas 7 hektare.
Pada 2022 cetak sawah baru seluas 10 hektare tersebar di Pedukuhan Jetak 3 hektare, Kaligalang 3 hektare, dan Banyunganti Kidul 4 hektare.
"Rencananya cetak sawah baru akan dilanjutkan pada 2023," katanya.
Dia mengatakan tahun ini sudah terprogram 7 hektare di Dusun Kleben. Untuk itu ia berterima kasih kepada pemerintah karena telah mengalokasikan dana untuk cetak sawah baru di Kalurahan Kaliagung.
"Kami berharap adanya cetak sawah baru bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kaliagung dan sebagai penunjang ketahanan pangan di Kulon Progo," katanya.
Selain ketahanan pangan, Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Kaliagung juga memiliki program pengentasan kemiskinan. Sebab wilayah ini menjadi lokasi fokus (lokus) kemiskinan pertama di Kulon Progo.
Untuk itu pihaknya meminta perhatian dan dukungan kepada bupati dan dinas terkait agar kemiskinan di Kalurahan Kaliagung bisa segera teratasi.
Adapun program dari Pemkal Kaliagung dalam pengentasan kemiskinan melalui budi daya tanaman koro benguk di tahun ini. Sekaligus mendukung ikon Kulon Progo yang terkenal dengan kuliner khas geblek sengek.
Dari hasil pendataan, petani yang bersedia menanam koro benguk sementara ada seluas 27 hektare.
"Kami telah menganggarkan dana untuk pembelian benih dan pupuk, sehingga diharapkan Kaliagung akan menjadi lumbung koro benguk di Kulon Progo," katanya.
Sementara itu Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mendorong kelompok tani agar berusaha menjaga nilai tukar produk pertanian supaya dapat bertahan sehingga produktivitas pangan meningkat.
"Kami berharap dengan adanya cetak sawah baru ini, produksi pertanian meningkat dan petani semakin sejahtera," katanya.
Lurah/Kepala Desa Kaliagung Sugeng Nugroho di Kulon Progo, Jumat, mengatakan cetak sawah baru seluas 22 hektare terbagi di enam pedukuhan.
"Kami berharap perluasan lahan dapat menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Kulon Progo, khususnya Kaliagung yang menjadi lokus pengentasan kemiskinan," kata Sugeng.
Adapun rincian cetak sawah baru, kata dia, yakni pada 2021 seluas 12 hektare di Pedukuhan Ngrandu, di Tegowanu seluas 4 hektare, dan Nglotak seluas 7 hektare.
Pada 2022 cetak sawah baru seluas 10 hektare tersebar di Pedukuhan Jetak 3 hektare, Kaligalang 3 hektare, dan Banyunganti Kidul 4 hektare.
"Rencananya cetak sawah baru akan dilanjutkan pada 2023," katanya.
Dia mengatakan tahun ini sudah terprogram 7 hektare di Dusun Kleben. Untuk itu ia berterima kasih kepada pemerintah karena telah mengalokasikan dana untuk cetak sawah baru di Kalurahan Kaliagung.
"Kami berharap adanya cetak sawah baru bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kaliagung dan sebagai penunjang ketahanan pangan di Kulon Progo," katanya.
Selain ketahanan pangan, Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Kaliagung juga memiliki program pengentasan kemiskinan. Sebab wilayah ini menjadi lokasi fokus (lokus) kemiskinan pertama di Kulon Progo.
Untuk itu pihaknya meminta perhatian dan dukungan kepada bupati dan dinas terkait agar kemiskinan di Kalurahan Kaliagung bisa segera teratasi.
Adapun program dari Pemkal Kaliagung dalam pengentasan kemiskinan melalui budi daya tanaman koro benguk di tahun ini. Sekaligus mendukung ikon Kulon Progo yang terkenal dengan kuliner khas geblek sengek.
Dari hasil pendataan, petani yang bersedia menanam koro benguk sementara ada seluas 27 hektare.
"Kami telah menganggarkan dana untuk pembelian benih dan pupuk, sehingga diharapkan Kaliagung akan menjadi lumbung koro benguk di Kulon Progo," katanya.
Sementara itu Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mendorong kelompok tani agar berusaha menjaga nilai tukar produk pertanian supaya dapat bertahan sehingga produktivitas pangan meningkat.
"Kami berharap dengan adanya cetak sawah baru ini, produksi pertanian meningkat dan petani semakin sejahtera," katanya.