Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bersama Kelompok Tani Nunggal Raos Utomo Balong V Kalurahan Banjarsari melaksanakan pembangunan cetak sawah baru seluas 4,7 hektare untuk menjaga ketahanan pangan.
Ketua Kelompok Tani Nunggal Raos Utomo (NRU) Balong V Banjarsari Maryono, di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tahap awal pembangunan ini direncanakan dapat mencapai luasan lahan 4,7 hektare areal dengan kondisi lahan siap tanam.
"Pengerjaan cetak sawah baru tersebut dibantu menggunakan alat berat dengan kondisi kontur dan tekstur lahan sedikit curam, berbatu dan dengan kemiringan tinggi," kata Maryono.
Ia mengatakan pekerjaan dapat diselesaikan mencapai 85 persen dari kurang lebih 10 titik lokasi milik lahan dari 12 orang anggota kelompok tani.
Dia berharap luas lahan cetak sawah ini akan bertambah di tahun berikutnya, karena beberapa anggota kelompok lainnya mulai tertarik untuk ikut menambah luasan lahan.
"Sehingga nantinya diharapkan lahan marjinal yang ada bisa lebih produktif dan menambah peningkatan produksi panen," katanya pula.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Samigaluh Mustakim mengatakan progres cetak sawah baru ini sudah dimulai melalui tahapan identifikasi potensi wilayah (IPW), sosialisasi, survei dan identifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL).
Menurut pertimbangan dari Dinas Pertanian dan tim penyuluh, Ketua Kelompok Tani Nunggal Raos Utomo (NRU) Balong V mempunyai potensi, karena kebetulan areal lahan berdekatan dengan aliran Sungai Watu Tumpang dan beberapa aliran anak sungai lainnya, jadi sangat potensial dan layak untuk mendapatkan kegiatan program ini, katanya lagi.
"Secara berkelanjutan, Ketua Kelompok Tani Nunggal Raos Utomo (NRU) Balong V mendapat pendampingan dan pembinaan dari Dinas Pertanian dan dari tim penyuluh BPP Samigaluh," katanya lagi.
Sementara itu, petugas dari Kalurahan Banjarsari Susanta mengatakan secara keseluruhan lahan cetak sawah baru di Balong V Banjarsari sebagai proyek percontohan menambah luas tambah tanam (LTT) padi, dan sekaligus sebagai demplot penanaman padi Varietas Menor (Melati Menoreh) sebagai varietas unggulan Kulon Progo.
"Diharapkan untuk musim penghujan dan Musim Tanam (MT 1) tahun ini, areal persawahan baru tersebut sudah 100 persen siap tanam, dan dengan demikian mampu menambah nilai indeks pertanaman 300 sehingga dapat memenuhi target produksi beras nasional," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi berharap cetak sawah baru bisa menambah penghasilan petani dan menambah perluasan areal tanam (PAT).
Selain itu, cetak sawah baru ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi lahan produktif.
"Kami juga berharap menambah luas baku lahan sawah dan menambah indeks pertanaman padi," katanya lagi.