Jakarta (ANTARA) - Bintang pop Justin Bieber telah menjual katalog rekaman dan penerbitan musiknya sebesar 200 juta dolar AS atau nyaris setara Rp3 triliun mencakup semua 290 judul lagu yang dirilis sebelum 31 Desember 2021 termasuk album "Justice", kepada perusahaan musik asal Inggris, Hipgnosis Songs Capital.
Dilan billboard pada Selasa (24/1), CEO dan pendiri Hipgnosis Songs Fund, Merck Mercuriadis mengatakan bahwa Bieber telah memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam kultur budaya global selama empat belas tahun ini.
"Pada usia 28 tahun, dia adalah satu dari sedikit artis di era streaming yang telah menggairahkan kembali industri musik, membentuk basis masa penggemar setia di seluruh dunia, dari seorang remaja fenomenal kemudian menjelma menjadi seniman penting," kata Merck.
Ia menambahkan, proses akuisisi aset ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah untuk kategori seniman berusia di bawah tujuh puluh tahun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Justin Bieber jual lagu-lagunya hingga nyaris Rp3 T
Dilan billboard pada Selasa (24/1), CEO dan pendiri Hipgnosis Songs Fund, Merck Mercuriadis mengatakan bahwa Bieber telah memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam kultur budaya global selama empat belas tahun ini.
"Pada usia 28 tahun, dia adalah satu dari sedikit artis di era streaming yang telah menggairahkan kembali industri musik, membentuk basis masa penggemar setia di seluruh dunia, dari seorang remaja fenomenal kemudian menjelma menjadi seniman penting," kata Merck.
Ia menambahkan, proses akuisisi aset ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah untuk kategori seniman berusia di bawah tujuh puluh tahun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Justin Bieber jual lagu-lagunya hingga nyaris Rp3 T