New York (ANTARA) - Dolar AS mempertahankan keunggulannya terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan mengenai peningkatan batas utang AS mengurangi selera investor untuk mengambil risiko.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, menguat 0,28 persen menjadi 103,4864 pada akhir perdagangan.

Perwakilan Presiden Joe Biden dan anggota Kongres dari Partai Republik mengakhiri putaran lain pembicaraan plafon utang pada Selasa (23/5/2023) tanpa tanda-tanda kemajuan ketika tenggat waktu untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah sebesar 31,4 triliun dolar AS atau risiko gagal bayar semakin dekat.

Kurangnya resolusi terkait plafon utang AS masih menjadi pendukung utama dolar AS. "Saya membutuhkan Anda semua untuk tetap bersama saya mengenai batas utang, kita belum mencapai kesepakatan," kata Ketua DPR AS Kevin McCarthy kepada anggota parlemen partai Republik pada Selasa (23/5/2023).

Negosiator pagu utang Republik Garret Graves juga dilaporkan mengatakan bahwa pembicaraan tidak berjalan baik.

"Saya pikir dolar melihat dorongan moderat hari ini karena saham telah menurun, sebagian besar karena kurangnya kemajuan kesepakatan plafon utang," kata John Doyle, wakil presiden perdagangan dan transaksi di Monex USA.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar menguat di tengah ketidakpastian negosiasi plafon utang AS

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024