Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui salah satu unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Bali berhasil mencetak 9.481 lulusan diklat animasi sepanjang 2015-2022.

Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu, mengatakan BDI Denpasar memiliki spesialisasi penunjang industri berbasis aplikasi, pengembangan permainan, dan kerajinan atau kriya.

“Diklat program ini berbasis kompetensi sistem 3 in 1, yakni pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan,” katanya.

Setiap tahunnya, Inkubator Bisnis BDI Denpasar membina sekitar 10-20 tenant atau startup yang bergerak di bidang konten digital, animasi, games, berbasis pemprograman, serta kriya (kerajinan).

Masrokhan berharap setelah selesai mengikuti program inkubasi ini, para startup tersebut dapat menjadi usaha yang mandiri.

Saat ini Inkubator Bisnis BDI Denpasar tengah melaksanakan kegiatan IP BOOTCAMP secara offline pada 2 Mei-9 Juni 2023. IP Bootcamp merupakan program pelatihan intensif untuk pengembangan intellectual property (IP) dengan para pengajar berpengalaman.

“Tim yang berhasil lolos hingga tahap akhir akan mendapatkan kesempatan menjadi tenant Inkubator Bisnis BDI Denpasar,” ujarnya pula.

Ada enam tim yang sedang mengikuti IP Bootcamp yaitu Namona Studio dari Yogyakarta, Draaw (Padang), Kreasilab.id (Jakarta), Guritama (Padang), La Fleur Studio (Bali), dan Pixli Studio (Bali).






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Balai Diklat Kemenperin cetak 9 ribu pelaku industri animasi 2015-2022

Pewarta : Ade irma Junida
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024