Ambon (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku mengajak kaum milenial setempat dapat memerangi radikalisme dan terorisme.

Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo mengatakan, melawan radikalisme perlu dilakukan dengan pertahanan seseorang agar tidak terpapar ideologi radikal dan terorisme.

“Pertahanan itu harus dari lingkungan keluarga dan juga lingkungan pendidikan. Dari situlah harusnya bersama-sama saling merangkul perangi paham radikal dan terorisme,” kata Latuapo, di Ambon, Senin.

Menurutnya, banyak contoh kasus keterlibatan anggota keluarga yang turut serta mengarahkan bahkan membiayai mendalami paham radikal dan aksi terorisme kepada anak.

“Moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku, Abdul Rauf menjelaskan, penyalahgunaan narasi agama dalam terorisme tidak hanya menjadi permasalahan bagi Indonesia tetapi juga negara mayoritas muslim lainnya. Perspektif ini menciptakan stigma buruk terhadap agama Islam dan pemeluknya.

 


Pewarta : Winda Herman
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024