LSM MCC lestarikan lingkungan via edukasi kesenian

id LSM MCC,edukasi lingkungan ,edukasi kesenian,seni di maluku,maluku,ambon

LSM MCC lestarikan lingkungan via edukasi kesenian

Anak-anak SD Negeri 221 dan SD Negeri 298 Itawaka, Maluku tengah saat mewarnai pulau Saparua Maluku. (ANTARA/Winda Herman)

Ambon (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Moluccas Coastal Care (MCC) komitmen melestarikan lingkungan melalui edukasi kesenian kepada anak-anak di Kota Ambon.

“Selama empat bulan sejak November 2023 LSM MCC dan desainer Maluku di Belanda Charissa Saija sudah mengedukasi sebanyak 120 anak-anak di 7 sekolah dasar dan anak jalanan serta telah menghasilkan 30 karya seni rupa lewat kegiatan Moluccan Color-art class,” kata Direktur LSM MCC Teria Salhuteru, di Ambon, Maluku, Minggu.

Kali ini, MCC kembali melakukan edukasi lingkungan di SD Negeri 221 dan SD Negeri 298 Itawaka, Maluku tengah sebagai dorongan untuk terus menjaga budaya dan lingkungan.

“Misi kami, anak-anak di Negeri Itawaka dapat terus menjaga budaya lewat seni rupa, kami kemudian membuat dua konsep lukisan yakni pahlawan Maluku Thomas Matulessy dan Pulau Saparua dengan ciri khas seperti parang Salawaku dan porna sagu yang dilukis pada kain kanvas berukuran 110x100 meter,” ujarnya.

Pahlawan Pattimura dibuat dengan lukisan abstrak agar anak-anak dapat mewarnai wajah Thomas Matulessy dengan berbagai warna, serta sketsa pulau saparua dibuat dan dikelilingi oleh sempe, parang salawaku dan porna sagu.

“Sistemnya kami membagi siwa-siswi kedua SD Itawaka ini, dalam 2 kelompok yang terdiri dari 7 orang untuk mengerjakan projek selama kurang lebih 2 jam,” ujarnya.

Mereka diajarkan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain untuk menentukan warna apa yang ingin mereka pakai.

Mengajarkan anak-anak untuk bekerja di dalam dalam tim, lanjut Teria, sangat penting, sekaligus mengajarkan mereka untuk berkomunikasi dengan baik.

“Mereka juga akan belajar mengambil keputusan bersama untuk membuat hasil karya yang luar biasa dan yang paling penting kami membuat lukisan Pattimura tapi dengan versi seni rupa yang berbeda,” katanya menjelaskan.