Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan anggaran sebesar Rp1,8 miliar untuk melakukan revitalisasi atau renovasi beberapa pasar tradisional atau pasar rakyat daerah ini.
"Kebutuhan anggaran untuk renovasi sejumlah pasar rakyat ini sebesar Rp1,842 miliar, ini baru usulan," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Zona Paramitha saat dikonfirmasi, di Bantul, Kamis.
Menurut dia, mengingat anggaran APBD 2023 Bantul sudah berjalan, maka usulan anggaran renovasi pasar rakyat akan dilakukan melalui pembahasan APBD Perubahan 2023, apabila tidak memungkinkan, diusulkan pada anggaran tahun 2024.
Dia mengatakan, rencana renovasi pasar tersebut tersebar di 11 pasar tradisional, yakni Pasar Imogiri yang membutuhkan perbaikan selasar untuk difabel, perbaikan talang untuk persiapan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Imogiri.
Selanjutnya Pasar Mangiran di Srandakan yang membutuhkan rehabilitasi kantor pasar yang hampir roboh atapnya, Pasar Niten untuk perbaikan talang dan kanopi lorong los pasar, dan Pasar Piyungan untuk pekerjaan pengecatan pasar dan pintu gerbang.
Kemudian perbaikan drainase di Pasar Gumulan, perbaikan talang dan pengadaan air bersih di Pasar Dlingo, pembangunan gudang di Pasar Panasan, perbaikan talang los cagar budaya di Pasar Pleret, dan perbaikan atap dan talang Pasar Sorobayan.
"Ada juga belanja mesin pemotong rumput pasar rakyat dan penambahan daya listrik di Pasar Jodog," katanya lagi.
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul Wildan Nafis mendukung usulan anggaran perbaikan pasar tradisional tersebut, karena dengan perbaikan pasar nantinya akan meningkatkan kenyamanan masyarakat berbelanja di pasar.
Pihaknya juga sudah mengecek sejumlah pasar rakyat yang diusulkan untuk diperbaiki. Berapa pun anggaran perbaikan akan didukung, karena keberadaan pasar rakyat harus tetap dijaga meski sudah banyak persaingan dengan pasar modern.
"Kami sudah mengunjungi pasar rakyat, salah satunya Pasar Imogiri memang ada beberapa titik yang harus diperbaiki, seperti talang bocor dan juga membutuhkan akses untuk difabel, apalagi Pasar Imogiri ini kan satu-satunya pasar yang ber-SNI," katanya.
"Kebutuhan anggaran untuk renovasi sejumlah pasar rakyat ini sebesar Rp1,842 miliar, ini baru usulan," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Zona Paramitha saat dikonfirmasi, di Bantul, Kamis.
Menurut dia, mengingat anggaran APBD 2023 Bantul sudah berjalan, maka usulan anggaran renovasi pasar rakyat akan dilakukan melalui pembahasan APBD Perubahan 2023, apabila tidak memungkinkan, diusulkan pada anggaran tahun 2024.
Dia mengatakan, rencana renovasi pasar tersebut tersebar di 11 pasar tradisional, yakni Pasar Imogiri yang membutuhkan perbaikan selasar untuk difabel, perbaikan talang untuk persiapan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Imogiri.
Selanjutnya Pasar Mangiran di Srandakan yang membutuhkan rehabilitasi kantor pasar yang hampir roboh atapnya, Pasar Niten untuk perbaikan talang dan kanopi lorong los pasar, dan Pasar Piyungan untuk pekerjaan pengecatan pasar dan pintu gerbang.
Kemudian perbaikan drainase di Pasar Gumulan, perbaikan talang dan pengadaan air bersih di Pasar Dlingo, pembangunan gudang di Pasar Panasan, perbaikan talang los cagar budaya di Pasar Pleret, dan perbaikan atap dan talang Pasar Sorobayan.
"Ada juga belanja mesin pemotong rumput pasar rakyat dan penambahan daya listrik di Pasar Jodog," katanya lagi.
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul Wildan Nafis mendukung usulan anggaran perbaikan pasar tradisional tersebut, karena dengan perbaikan pasar nantinya akan meningkatkan kenyamanan masyarakat berbelanja di pasar.
Pihaknya juga sudah mengecek sejumlah pasar rakyat yang diusulkan untuk diperbaiki. Berapa pun anggaran perbaikan akan didukung, karena keberadaan pasar rakyat harus tetap dijaga meski sudah banyak persaingan dengan pasar modern.
"Kami sudah mengunjungi pasar rakyat, salah satunya Pasar Imogiri memang ada beberapa titik yang harus diperbaiki, seperti talang bocor dan juga membutuhkan akses untuk difabel, apalagi Pasar Imogiri ini kan satu-satunya pasar yang ber-SNI," katanya.