Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Komunitas Sakuranesia Society mewujudkan kolaborasi kesenian dan budaya antara Indonesia dengan Jepang dalam rangkaian kegiatan Jember Fashion Carnival (JFC) yang digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada 4-6 Agustus 2023.
"Kami mengajak teman-teman seniman, artis, desainer, penari, penyanyi, hingga penggerak sosial asal Jepang untuk terlibat langsung dalam kegiatan JFC yang merupakan event berskala internasional," kata Founder Sakuranesia Society Tovic Rustam di Jember, Sabtu.
Menurutnya kedatangan puluhan talent asal negeri Sakura diharapkan dapat memberikan semangat baru kepada JFC untuk terus eksis dan berkembang semakin kreatif pascapandemi COVID-19.
"Kolaborasi budaya dan kesenian antara kedua negara juga bisa diwujudkan tanpa harus meninggalkan kearifan lokal masing-masing negara, sehingga diharapkan jalinan hubungan dan silaturahmi kedua negara semakin baik," tuturnya.
Ia menjelaskan kehadiran puluhan tamu asal Jepang dalam kegiatan Jember Fashion Carnaval juga menjadi salah satu hal untuk menepati janji dengan sang maestro pendiri JFC almarhum Dynand Fariz.
"Sakura yang juga Ketua Sakuranesia Society pernah bertemu dengan Dynand Fariz sebelum sang maestro meninggal dunia. Mas Dynand meminta Sakura agar mengajak warga Jepang ikut berpartisipasi dalam pagelaran JFC," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Sakuranesia Society akhirnya baru bisa memenuhi permintaan Sang Maestro pada tahun 2023 dengan membawa sekitar 30 lebih para talent terbaiknya untuk berpartisipasi dalam JFC.
"Kami yang mengkoordinir puluhan talent asal Jepang untuk hadir di JFC dengan memberikan penampilan terbaiknya karena JFC merupakan aset ekonomi kreatif Jember hingga nasional, bahkan diakui di dunia internasional," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sakuranesia wujudkan kolaborasi seni budaya Indonesia-Jepang di JFC
"Kami mengajak teman-teman seniman, artis, desainer, penari, penyanyi, hingga penggerak sosial asal Jepang untuk terlibat langsung dalam kegiatan JFC yang merupakan event berskala internasional," kata Founder Sakuranesia Society Tovic Rustam di Jember, Sabtu.
Menurutnya kedatangan puluhan talent asal negeri Sakura diharapkan dapat memberikan semangat baru kepada JFC untuk terus eksis dan berkembang semakin kreatif pascapandemi COVID-19.
"Kolaborasi budaya dan kesenian antara kedua negara juga bisa diwujudkan tanpa harus meninggalkan kearifan lokal masing-masing negara, sehingga diharapkan jalinan hubungan dan silaturahmi kedua negara semakin baik," tuturnya.
Ia menjelaskan kehadiran puluhan tamu asal Jepang dalam kegiatan Jember Fashion Carnaval juga menjadi salah satu hal untuk menepati janji dengan sang maestro pendiri JFC almarhum Dynand Fariz.
"Sakura yang juga Ketua Sakuranesia Society pernah bertemu dengan Dynand Fariz sebelum sang maestro meninggal dunia. Mas Dynand meminta Sakura agar mengajak warga Jepang ikut berpartisipasi dalam pagelaran JFC," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Sakuranesia Society akhirnya baru bisa memenuhi permintaan Sang Maestro pada tahun 2023 dengan membawa sekitar 30 lebih para talent terbaiknya untuk berpartisipasi dalam JFC.
"Kami yang mengkoordinir puluhan talent asal Jepang untuk hadir di JFC dengan memberikan penampilan terbaiknya karena JFC merupakan aset ekonomi kreatif Jember hingga nasional, bahkan diakui di dunia internasional," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sakuranesia wujudkan kolaborasi seni budaya Indonesia-Jepang di JFC