Yogyakarta (ANTARA) - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) menyelenggarakan 2 kegiatan sekaligus yaitu The 10th International Conference on Research, Implementation, and Education of Mathematics and Science 2023 (ICRIEMS 2023) dan Musyawarah Asosiasi MIPA LPTK Indonesia (AMLI 2023), di Eastparc Hotel Yogyakarta, 10-11 Agustus 2023.
ICRIEMS dengan Accelerating The Global Advancement of Education, Sciences, And Technology to Accomplish Sustainable Development Goals diikuti 298 peserta yang sebagian adalah para delegasi dari 12 LPTK yang tergabung dalam AMLI.
Acara dibuka dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Usaha UNY Prof Dr Margana didampingi Dekan FMIPA UNY Prof Dr Ariswan dan Ketua AMLI Prof Dr Muktiningsih Nurjayadi, Kamis.
Dalam sambutannya, Prof Margana menyampaikan bahwa konferensi ini diharapkan membawa manfaat bagi semua peserta dan berkontribusi pada kehidupan ilmiah, metode pertanian dan peningkatan produktivitas pertanian, peningkatan keamanan pekerjaan rumah tangga, dan lain-lain.
"Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan bangsa dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi serta penerapannya yang efektif dalam dimensi ekonomi, pendidikan, dan lainnya harus menjadi perhatian utama," katanya.
Merujuk pada permasalahan tersebut, kata dia, FMIPA UNY dengan MIPA LPTK terus merespons secara intens meningkatkan mahasiswa untuk terjun ke masyarakat 5.0 dan revolusi industri 4.0 seiring dengan kemajuan teknologi dengan memanfaatkan big data, Internet of Think (IoT), kecerdasan buatan, dan lainnya untuk mendapatkan kehidupan manusia yang lebih baik.
Sementara itu, Prof Muktiningsih dalam sambutannya mengatakan pertemuan ini dapat dijadikan sebagai suatu yang sangat berharga, momen untuk membicarakan hal-hal yang sangat mendesak sesuai dengan dinamika pembangunan di era Merdeka Belajar dan Kampus Mandiri (MBKM) dan Pergeseran Status Perguruan Tinggi di lingkungan AMLI dari BLU (Layanan Publik Dikti) ke PTNBH.
"Kami juga dapat menggunakan forum ini sebagai wadah untuk mendiskusikan ide-ide inovatif dan kreatif menuju AMLI yang diakui secara internasional dengan tetap mengedepankan kearifan lokal dimiliki oleh masing-masing lembaga," katanya.
ICRIEMS dengan Accelerating The Global Advancement of Education, Sciences, And Technology to Accomplish Sustainable Development Goals diikuti 298 peserta yang sebagian adalah para delegasi dari 12 LPTK yang tergabung dalam AMLI.
Acara dibuka dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Usaha UNY Prof Dr Margana didampingi Dekan FMIPA UNY Prof Dr Ariswan dan Ketua AMLI Prof Dr Muktiningsih Nurjayadi, Kamis.
Dalam sambutannya, Prof Margana menyampaikan bahwa konferensi ini diharapkan membawa manfaat bagi semua peserta dan berkontribusi pada kehidupan ilmiah, metode pertanian dan peningkatan produktivitas pertanian, peningkatan keamanan pekerjaan rumah tangga, dan lain-lain.
"Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan bangsa dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi serta penerapannya yang efektif dalam dimensi ekonomi, pendidikan, dan lainnya harus menjadi perhatian utama," katanya.
Merujuk pada permasalahan tersebut, kata dia, FMIPA UNY dengan MIPA LPTK terus merespons secara intens meningkatkan mahasiswa untuk terjun ke masyarakat 5.0 dan revolusi industri 4.0 seiring dengan kemajuan teknologi dengan memanfaatkan big data, Internet of Think (IoT), kecerdasan buatan, dan lainnya untuk mendapatkan kehidupan manusia yang lebih baik.
Sementara itu, Prof Muktiningsih dalam sambutannya mengatakan pertemuan ini dapat dijadikan sebagai suatu yang sangat berharga, momen untuk membicarakan hal-hal yang sangat mendesak sesuai dengan dinamika pembangunan di era Merdeka Belajar dan Kampus Mandiri (MBKM) dan Pergeseran Status Perguruan Tinggi di lingkungan AMLI dari BLU (Layanan Publik Dikti) ke PTNBH.
"Kami juga dapat menggunakan forum ini sebagai wadah untuk mendiskusikan ide-ide inovatif dan kreatif menuju AMLI yang diakui secara internasional dengan tetap mengedepankan kearifan lokal dimiliki oleh masing-masing lembaga," katanya.