Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempercepat penyaluran bantuan benih kepada petani untuk mendukung persiapan musim tanam yang diperkirakan mulai November 2023.
Sub Koordinator Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Danang Sutopo di Gunungkidul, Jumat, mengatakan adapun benih yang sudah disalurkan di antaranya benih padi Segreng Handayani sebanyak 5,5 ton kepada tujuh kelompok tani di Kalurahan Songbanyu.
Kemudian, benih padi varietas Cakrabuana, Inpari32, dan Ciherang dari bantuan pemerintah pusat sebanyak 50 ton untuk 2.000 hektare padi untuk lahan sawah yang tersebar di beberapa kapanewon, pada Oktober ini.
"Kami juga telah menyalurkan bantuan benih untuk lahan kering juga sebanyak 12 ton untuk luasan 300 hektare di beberapa kapanewon/kecamatan," kata Danang Sutopo.
Ia berharap distribusi benih lebih awal ini dapat langsung ditanam bila ada hujan tiba.
"Harapannya, musim kemarau tidak berkepanjangan sehingga musim tanam ini bisa berjalan lancar. Sejauh ini, dari pendataan kami lahan pertanian masih aman imbas kekeringan yang terjadi," katanya.
Selain pendistribusian benih padi, lanjut Danang, dinas pertanian juga memberikan bantuan benih biofarmaka kunyit sebanyak 30 ton. Bantuan benih kunyit ini disebar pada enam kelompok tani di Patuk, Playen, Girisubo dan Wonosari.
"Masing masih kelompok tani tersasar mendapatkan benih untuk lima hektare, ditanam di bawah tegakan atau di pekarangan. Kunyit ini biasa ditanam jika hujan telah tiba," kata dia.
Sementara itu, Sub Koordinator Sarpras Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Yatimah mengatakan serapan pupuk subsidi mengalami peningkatan.
Untuk pupuk urea 8.345,956 ton dari 23.534 ton alokasi atau terserap 35 persen. Sedangkan pupuk NPK Phonska tersalur 5.294,21 ton dari alokasi 12.104 ton atau terserap 44 persen.
"Artinya pupuk terserap dengan baik. Stok pupuk untuk masa tanam ini dipastikan mencukupi, sehingga petani tidak perlu resah saat masa tanam tiba," katanya.
Sub Koordinator Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Danang Sutopo di Gunungkidul, Jumat, mengatakan adapun benih yang sudah disalurkan di antaranya benih padi Segreng Handayani sebanyak 5,5 ton kepada tujuh kelompok tani di Kalurahan Songbanyu.
Kemudian, benih padi varietas Cakrabuana, Inpari32, dan Ciherang dari bantuan pemerintah pusat sebanyak 50 ton untuk 2.000 hektare padi untuk lahan sawah yang tersebar di beberapa kapanewon, pada Oktober ini.
"Kami juga telah menyalurkan bantuan benih untuk lahan kering juga sebanyak 12 ton untuk luasan 300 hektare di beberapa kapanewon/kecamatan," kata Danang Sutopo.
Ia berharap distribusi benih lebih awal ini dapat langsung ditanam bila ada hujan tiba.
"Harapannya, musim kemarau tidak berkepanjangan sehingga musim tanam ini bisa berjalan lancar. Sejauh ini, dari pendataan kami lahan pertanian masih aman imbas kekeringan yang terjadi," katanya.
Selain pendistribusian benih padi, lanjut Danang, dinas pertanian juga memberikan bantuan benih biofarmaka kunyit sebanyak 30 ton. Bantuan benih kunyit ini disebar pada enam kelompok tani di Patuk, Playen, Girisubo dan Wonosari.
"Masing masih kelompok tani tersasar mendapatkan benih untuk lima hektare, ditanam di bawah tegakan atau di pekarangan. Kunyit ini biasa ditanam jika hujan telah tiba," kata dia.
Sementara itu, Sub Koordinator Sarpras Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Yatimah mengatakan serapan pupuk subsidi mengalami peningkatan.
Untuk pupuk urea 8.345,956 ton dari 23.534 ton alokasi atau terserap 35 persen. Sedangkan pupuk NPK Phonska tersalur 5.294,21 ton dari alokasi 12.104 ton atau terserap 44 persen.
"Artinya pupuk terserap dengan baik. Stok pupuk untuk masa tanam ini dipastikan mencukupi, sehingga petani tidak perlu resah saat masa tanam tiba," katanya.