Tokyo (ANTARA) - President & Executive Chief Engineer Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Yoshinki Konishi mengungkap bahwa mobil listrik kebanyakan digunakan oleh konsumen bukan sebagai mobil utama, melainkan sekunder.

“Kami melihat, setelah berdiskusi dengan konsumen, mobil listrik mereka adalah mobil kedua atau ketiga, bukan mobil utamanya,” kata dia pada diskusi media di Tokyo, Jepang, baru-baru ini.

Yoshinki menyebut, mobil listrik digunakan sebagai kendaraan sekunder adalah situasi di negara Asia. Di mana mereka menginginkan mobil utama untuk mampu menempuh jarak jauh dan lintas kota.

Sedangkan mobil kedua atau ketiga, menurut Yoshinki, penggunaannya terbatas, dan digunakan tidak lebih sering seperti mobil utama.

Kebiasaan konsumen ini juga dikatakan Yoshinki umum terjadi di kota-kota besar negara Asia, di mana biaya listrik tidak begitu mahal, dan infrastruktur yang telah relatif memadai.

“Konsumen punya kalkulasi sendiri, dimana sebagai mobil kedua atau ketiga, mobil listrik adalah yang terbaik,” kata dia.

Masalah jarak tempuh mobil listrik yang masih kalah dengan mobil konvensional atau berbahan dasar minyak, ternyata tidak menjadi persoalan. Kembali lagi, mengingat kebanyakan dari konsumen menggunakannya sebagai mobil sekunder.

Sebagai mobil sekunder, mobil listrik sangat menguntungkan, mengingat biaya bensin yang semakin hari semakin tinggi.

“Kami juga bertanya pada konsumen, bagaimana dengan masalah jarak tempuh? Mereka tidak memiliki komplain,” jelas Yoshinki.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bukan kendaraan utama, konsumen gunakan mobil listrik sebagai sekunder


Pewarta : Pamela Sakina
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024