Yogyakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyalurkan alat bantu kesehatan berupa mesin EKG AliveCor KardiaMobile 6L kepada Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM).
Inisiatif ini merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan dalam mendorong penguatan layanan kesehatan untuk masyarakat.
Proses penyerahan bantuan dilangsungkan secara simbolis oleh Kepala KCU Yogyakarta Dovi Kurniawan kepada Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM Dr Sudadi di SD Negeri Percobaan 2 Yogyakarta, Selasa (7/11).
Turut hadir dalam seremoni tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Endang Pamungkasiwi, Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Lina Nur Islamiyyah Yunus, Ketua Tim COHARD-PH RSUP Dr Sardjito Prof Lucia Kris Dinarti, dan Kepala Sekolah SDN Percobaan 2 Sri Hartini.
Melalui payung Bakti BCA, BCA senantiasa mendukung program Pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 dengan berupaya membantu mengatasi berbagai tantangan yang muncul dalam mewujudkan visi tersebut, salah satunya tantangan dalam bidang kesehatan.
Data Heartology Cardiovascular Center mengungkapkan bahwa 80.000 bayi di Indonesia per tahun lahir dan mengalami penyakit jantung bawaan. Sayangnya, sekitar 25 persen di antaranya membutuhkan penanganan serius pada usia pertamanya.
"Latar belakang ini yang menyadarkan kami bahwa penyakit jantung bawaan di Indonesia masih menjadi salah satu masalah penting di bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan berbagai inisiatif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta," kata Kepala KCU BCA Yogyakarta Dovi Kurniawan.
BCA, sebagai salah satu institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat ingin memberikan perhatian lebih untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta mendukung berkembangnya ilmu kedokteran di Tanah Air. Oleh karena itu, dukungan ini menjadi bentuk wujud nyata BCA untuk ikut mendukung upaya deteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini.
Sejalan dengan hal ini, BCA telah menyerahkan 1 unit alat KARDIA 6 Lead atau Mesin EKG kepada FK-KMK UGM dalam mendukung penelitian implementasi deteksi dini penyakit jantung bawaan yang sejalan juga dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 103 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Yogyakarta Lestari Tahun 2021-2025.
"Mendukung hal tersebut, pada hari ini mesin EKG Lead 6 diujicobakan pada siswa-siswa kelas 1 SDN Percobaan 2 Yogyakarta," kata Dovi Kurniawan.
BCA melalui program Bakti BCA sebelumnya telah menyalurkan sejumlah sarana dan prasarana pendukung fasilitas kesehatan ke beberapa rumah sakit di Indonesia antara lain mobil ambulans, LED Operating Lamp Dual Head dan Anesthesia 2 Vaporizer Infinium, ICU BED + Matras Ventilator Bedside Monitor ke sejumlah rumah sakit maupun organisasi kesehatan, seperti SPBK Perdami dan Palang Merah Indonesia.
Tak hanya itu, BCA juga melaksanakan program-program bakti sosial secara rutin, seperti operasi katarak gratis, donor darah, hingga pengecekan kesehatan gratis.
"Harapan kami, dengan adanya deteksi penyakit jantung bawaan sejak dini, penanganan medis serta pengobatan yang akan diterima menjadi lebih tepat guna. BCA juga berharap dukungan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan," tutur Dovi Kurniawan.
Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM Dr Sudadi didampingi Prof Lucia Kris Dinarti selaku Ketua Tim Pelaksana Skrining Penyakit Jantung Bawaan pada Anak dan COHARD-PH (Congenital Heart Disease and Pulmonary Hypertension) team mengatakan mewakili FK-KMK UGM, donasi BCA ini akan menjadi salah satu aset berharga yang menunjang penelitian dan pendidikan kedokteran di FK-KMK UGM.
"Tentunya, alat EKG 6L ini akan kami manfaatkan sebaik mungkin untuk melatih dan mengedukasi guru UKS Sekolah Dasar dan para tenaga medis di puskesmas setempat, menjadi semakin terampil untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini, sehingga program skrining penyakit jantung bawaan pada anak yang sudah termuat dalam Peraturan Gubernur Provinsi D.I Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik," katanya.
Inisiatif ini merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan dalam mendorong penguatan layanan kesehatan untuk masyarakat.
Proses penyerahan bantuan dilangsungkan secara simbolis oleh Kepala KCU Yogyakarta Dovi Kurniawan kepada Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM Dr Sudadi di SD Negeri Percobaan 2 Yogyakarta, Selasa (7/11).
Turut hadir dalam seremoni tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Endang Pamungkasiwi, Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Lina Nur Islamiyyah Yunus, Ketua Tim COHARD-PH RSUP Dr Sardjito Prof Lucia Kris Dinarti, dan Kepala Sekolah SDN Percobaan 2 Sri Hartini.
Melalui payung Bakti BCA, BCA senantiasa mendukung program Pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 dengan berupaya membantu mengatasi berbagai tantangan yang muncul dalam mewujudkan visi tersebut, salah satunya tantangan dalam bidang kesehatan.
Data Heartology Cardiovascular Center mengungkapkan bahwa 80.000 bayi di Indonesia per tahun lahir dan mengalami penyakit jantung bawaan. Sayangnya, sekitar 25 persen di antaranya membutuhkan penanganan serius pada usia pertamanya.
"Latar belakang ini yang menyadarkan kami bahwa penyakit jantung bawaan di Indonesia masih menjadi salah satu masalah penting di bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan berbagai inisiatif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta," kata Kepala KCU BCA Yogyakarta Dovi Kurniawan.
BCA, sebagai salah satu institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat ingin memberikan perhatian lebih untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta mendukung berkembangnya ilmu kedokteran di Tanah Air. Oleh karena itu, dukungan ini menjadi bentuk wujud nyata BCA untuk ikut mendukung upaya deteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini.
Sejalan dengan hal ini, BCA telah menyerahkan 1 unit alat KARDIA 6 Lead atau Mesin EKG kepada FK-KMK UGM dalam mendukung penelitian implementasi deteksi dini penyakit jantung bawaan yang sejalan juga dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 103 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Yogyakarta Lestari Tahun 2021-2025.
"Mendukung hal tersebut, pada hari ini mesin EKG Lead 6 diujicobakan pada siswa-siswa kelas 1 SDN Percobaan 2 Yogyakarta," kata Dovi Kurniawan.
BCA melalui program Bakti BCA sebelumnya telah menyalurkan sejumlah sarana dan prasarana pendukung fasilitas kesehatan ke beberapa rumah sakit di Indonesia antara lain mobil ambulans, LED Operating Lamp Dual Head dan Anesthesia 2 Vaporizer Infinium, ICU BED + Matras Ventilator Bedside Monitor ke sejumlah rumah sakit maupun organisasi kesehatan, seperti SPBK Perdami dan Palang Merah Indonesia.
Tak hanya itu, BCA juga melaksanakan program-program bakti sosial secara rutin, seperti operasi katarak gratis, donor darah, hingga pengecekan kesehatan gratis.
"Harapan kami, dengan adanya deteksi penyakit jantung bawaan sejak dini, penanganan medis serta pengobatan yang akan diterima menjadi lebih tepat guna. BCA juga berharap dukungan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan," tutur Dovi Kurniawan.
Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM Dr Sudadi didampingi Prof Lucia Kris Dinarti selaku Ketua Tim Pelaksana Skrining Penyakit Jantung Bawaan pada Anak dan COHARD-PH (Congenital Heart Disease and Pulmonary Hypertension) team mengatakan mewakili FK-KMK UGM, donasi BCA ini akan menjadi salah satu aset berharga yang menunjang penelitian dan pendidikan kedokteran di FK-KMK UGM.
"Tentunya, alat EKG 6L ini akan kami manfaatkan sebaik mungkin untuk melatih dan mengedukasi guru UKS Sekolah Dasar dan para tenaga medis di puskesmas setempat, menjadi semakin terampil untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini, sehingga program skrining penyakit jantung bawaan pada anak yang sudah termuat dalam Peraturan Gubernur Provinsi D.I Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik," katanya.