Palu (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno meminta pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Banggai dan masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian burung maleo, satwa endemik Sulawesi Tengah yang saat ini terancam punah.
 
"Harus ada upaya pelestarian dan konservasi untuk burung maleo yang menjadi satwa endemik Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah, yang saat ini terancam punah," kata Sandiaga Uno saat menghadiri kegiatan Festival 'Mombowa Tumpe' di Batui, Kabupaten Banggai, Sulteng, Sabtu.
 
Ia mengatakan bahwa ritual adat 'Mombowa Tumpe' membawa dua pesan penting, yakni melestarikan budaya dan konservasi burung maleo sebagai satwa endemik dari Provinsi Sulawesi Tengah.
 
 
Burung Maleo merupakan salah satu burung unik di dunia karena hanya burung maleo yang begitu menetas langsung bisa terbang atau beradaptasi dengan alam liar.
 
Oleh karena itu, pelestarian burung Maleo perlu menjadi perhatian penting dengan upaya konservasi serius agar tidak punah, sama halnya dengan menjaga kelestarian adat.
 
"Dengan begitu, ritual adat ini terus bisa berjalan bersamaan dengan pelestarian burung maleo yang menjadi satwa endemik Sulawesi Tengah," ujarnya.
 
Menparekraf juga menyebutkan Festival atau ritual adat 'Mombowa Tumpe' ini, merupakan salah satu festival terbaik di Indonesia karena masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 untuk yang ke dua kalinya.
 
 
Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah daerah dan masyarakat yang masih melestarikan ritual adat 'Mombowa Tumpe' di Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf minta Pemda jaga kelestarian burung maleo di Sulteng

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024