Gunungkidul (ANTARA) - Sebanyak 105.154 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendapat tambahan bantuan pangan dari pemerintah pusat pada Desember 2023.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Gunungkidul Suyono di Gunungkidul, Rabu, mengatakan distribusi bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada akhir tahun ini dimulai sejak 7 hingga 15 Desember.
"Bantuan pangan beras untuk Desember ini merupakan tambahan. Awalnya enam bulan dibagi dua tahap, kemudian turun lagi untuk bulan ini," kata Suyono.
Ia mengatakan program bantuan pangan bertujuan mengurangi beban masyarakat atas kenaikan harga beras di pasaran. "Bantuan beras juga bisa menurunkan pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya," kata Suyono.
Dia mengatakan bantuan pangan CBP ini tahap pertama alokasi April, Mei, dan Juni. Tahap kedua alokasi September, Oktober, dan November. Kemudian tambahan bantuan pangan beras akhir tahun ini pendistribusian sedang berlangsung sesuai dengan jadwal.
"Bantuan diperpanjang juga karena dampak El Nino," kata Suyono.
Total cadangan pangan beras pusat yang disalurkan di Gunungkidul mengacu pada data sebanyak 1.051.540 kg. Ia memastikan beras yang disalurkan melalui Bulog tersebut dalam kondisi baik dan layak konsumsi.
"Setiap keluarga penerima manfaat mendapat 10 kg," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul Asar Janjang Riyanti mengatakan harga beras di Gunungkidul masih tinggi. Mengacu pada stabilisasi pasokan dan harga pangan, harga eceran tertinggi beras Rp10.900 per kg.
"Sekarang harga masih di kisaran Rp13 ribu per kg dan Rp15 ribu per kg," kata Asar Janjang Riyanti.
Sejauh ini program stabilisasi atau pengendalian harga belum mempengaruhi harga beras di pasaran. "Namun demikian kami memastikan untuk stok Bulog aman sampai dengan 10 bulan ke depan," katanya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Gunungkidul Suyono di Gunungkidul, Rabu, mengatakan distribusi bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada akhir tahun ini dimulai sejak 7 hingga 15 Desember.
"Bantuan pangan beras untuk Desember ini merupakan tambahan. Awalnya enam bulan dibagi dua tahap, kemudian turun lagi untuk bulan ini," kata Suyono.
Ia mengatakan program bantuan pangan bertujuan mengurangi beban masyarakat atas kenaikan harga beras di pasaran. "Bantuan beras juga bisa menurunkan pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya," kata Suyono.
Dia mengatakan bantuan pangan CBP ini tahap pertama alokasi April, Mei, dan Juni. Tahap kedua alokasi September, Oktober, dan November. Kemudian tambahan bantuan pangan beras akhir tahun ini pendistribusian sedang berlangsung sesuai dengan jadwal.
"Bantuan diperpanjang juga karena dampak El Nino," kata Suyono.
Total cadangan pangan beras pusat yang disalurkan di Gunungkidul mengacu pada data sebanyak 1.051.540 kg. Ia memastikan beras yang disalurkan melalui Bulog tersebut dalam kondisi baik dan layak konsumsi.
"Setiap keluarga penerima manfaat mendapat 10 kg," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul Asar Janjang Riyanti mengatakan harga beras di Gunungkidul masih tinggi. Mengacu pada stabilisasi pasokan dan harga pangan, harga eceran tertinggi beras Rp10.900 per kg.
"Sekarang harga masih di kisaran Rp13 ribu per kg dan Rp15 ribu per kg," kata Asar Janjang Riyanti.
Sejauh ini program stabilisasi atau pengendalian harga belum mempengaruhi harga beras di pasaran. "Namun demikian kami memastikan untuk stok Bulog aman sampai dengan 10 bulan ke depan," katanya.