Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPK) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Champion Cabai Sleman menggelar promosi produk hortikultura khususnya komoditas cabai di Pasar Tani Lapangan Pemda Sleman, Jumat.
"Produk cabai rawit dan cabai keriting yang dipromosikan ini disuplai oleh titik kumpul cabai Kabupaten Sleman," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono.
Menurut dia, gerakan promosi cabai harga petani ini merupakan upaya antisipasi terjadinya inflasi dari peningkatan permintaan komoditas cabai menjelang hari raya nasional.
Secara nasional gerakan ini merupakan intruksi Kementrian Pertanian bersama Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat (STO).
"Menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, kebutuhan masyarakat meningkat sehingga harga cabai diprediksi terus merangkak naik, oleh karenanya diperlukan upaya pengendalian," katanya.
Ia mengatakan, ketersediaan produksi komoditas cabai menurun karena El Nino, tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena stok cabai di Kabupaten Sleman dalam kondisi aman.
Kegiatan gerakan promosi penjualan cabai harga petani bersama Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan dan Champion Cabai Kabupaten Sleman ini sebelumnya telah digelar selama sepekan dimulai pada Jumat (15/12) di Pasar Tani Lapangan Pemda Sleman dan dilanjutkan di tiap titik kumpul cabai dan diakhiri hari ini di Pasar Tani Lapangan Pemda Sleman dengan jumlah yang disediakan 100 kilogram per harinya.
"Harga jual cabai sesuai harga dasar petani, dimana cabai keriting dijual Rp30.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit Rp50.000 per kilogram," katanya.
Adapun harga cabai keriting di pasaran saat ini mencapai Rp50.000 hingga 60.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit Rp68.000 hingga Rp70.000 per kilogram.
Salah satu petani Champion Cabai Kabupaten Sleman Ardhi Prasetyo mengatakan, gerakan promosi cabai ini diharapkan dapat membantu masyarakat dengan harga jual cabai seperti dari petani, masih segar, murah dan berkualitas bagus.
Menurut dia, harga cabai tinggi membuat konsumen membeli dengan harga mahal, sementara keuntungan petani lumayan besar, promosi ini adalah wujud upaya meringankan beban khususnya konsumen cabai dan untuk menjaga inflasi.
"Kami menjual cabai dengan harga petani ini sebagai wujud untuk memotong rantai pemasaran, sehingga harga lebih terjangkau," katanya.
"Produk cabai rawit dan cabai keriting yang dipromosikan ini disuplai oleh titik kumpul cabai Kabupaten Sleman," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono.
Menurut dia, gerakan promosi cabai harga petani ini merupakan upaya antisipasi terjadinya inflasi dari peningkatan permintaan komoditas cabai menjelang hari raya nasional.
Secara nasional gerakan ini merupakan intruksi Kementrian Pertanian bersama Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat (STO).
"Menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, kebutuhan masyarakat meningkat sehingga harga cabai diprediksi terus merangkak naik, oleh karenanya diperlukan upaya pengendalian," katanya.
Ia mengatakan, ketersediaan produksi komoditas cabai menurun karena El Nino, tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena stok cabai di Kabupaten Sleman dalam kondisi aman.
Kegiatan gerakan promosi penjualan cabai harga petani bersama Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan dan Champion Cabai Kabupaten Sleman ini sebelumnya telah digelar selama sepekan dimulai pada Jumat (15/12) di Pasar Tani Lapangan Pemda Sleman dan dilanjutkan di tiap titik kumpul cabai dan diakhiri hari ini di Pasar Tani Lapangan Pemda Sleman dengan jumlah yang disediakan 100 kilogram per harinya.
"Harga jual cabai sesuai harga dasar petani, dimana cabai keriting dijual Rp30.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit Rp50.000 per kilogram," katanya.
Adapun harga cabai keriting di pasaran saat ini mencapai Rp50.000 hingga 60.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit Rp68.000 hingga Rp70.000 per kilogram.
Salah satu petani Champion Cabai Kabupaten Sleman Ardhi Prasetyo mengatakan, gerakan promosi cabai ini diharapkan dapat membantu masyarakat dengan harga jual cabai seperti dari petani, masih segar, murah dan berkualitas bagus.
Menurut dia, harga cabai tinggi membuat konsumen membeli dengan harga mahal, sementara keuntungan petani lumayan besar, promosi ini adalah wujud upaya meringankan beban khususnya konsumen cabai dan untuk menjaga inflasi.
"Kami menjual cabai dengan harga petani ini sebagai wujud untuk memotong rantai pemasaran, sehingga harga lebih terjangkau," katanya.