Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meminta para pengusaha ternak melakukan pemberian vaksin secara mandiri pada sapi-sapinya agar dapat mencegah ternak tersebut terjangkit dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang belakangan kasusnya mengalami kenaikan.
Menurut dia, pemberian vaksin secara mandiri oleh pengusaha agar sapi terhindar dari PMK dan lebih memakan biaya yang ramah di kantong dibandingkan jika sapi tidak terlindungi dan akhirnya terjangkiti PMK.
"Kepada siapapun baik pengusaha maupun peternak tidak perlu menunggu (ternaknya) divaksin negara. Vaksin itu harganya Rp17.000-Rp25.000. Daripada sapi yang nilainya Rp30 juta lebih itu terkena PMK, lebih baik pengadaan vaksin mandiri," kata Sudaryono di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, Sudaryono mengatakan vaksin untuk mencegah sapi terpapar PMK juga saat ini tidak mengalami kesulitan akses di pasar sehingga vaksin mandiri bisa menjadi alternatif untuk menjaga kesehatan ternak dari para pemilik usaha peternakan sapi.
Wamentan mengatakan pemerintah juga sudah menyiapkan jutaan dosis vaksinasi untuk sapi yang akan diberikan secara gratis agar lebih optimal menghadapi kenaikan kasus PMK.
"Kita siaga ya, Kementan siaga. Vaksinasi sudah kita jalankan. Insya Allah sampai dengan April, Mei, sampai tengah tahun kita sudah bisa paling tidak dua juta dosis kita bisa berikan untuk vaksin," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamentan minta pengusaha vaksin mandiri sapinya cegah terjangkit PMK