Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar RI Beijing akan melanjutkan kerja diplomasi ekonomi khususnya di bidang pariwisata sebagai bentuk kontribusi kemajuan pembangunan Indonesia.

"Pariwisata juga itu berkontribusi signifikan ke GDP (Gross Domestic Product) kita. Sebelum pandemi, turis dari China itu 2,1 juta orang. Nah, sekarang sedang proses recovery dari COVID-19. Mudah-mudahan pariwisata juga jadi salah satu sektor yang bisa ikut berkontribusi," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun di KBRI Beijing, China pada Senin.

Dubes Djauhari menyampaikan hal tersebut pasca Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024 yang disampaikan Menlu Retno Marsudi dari Gedung Merdeka, Bandung. KBRI Beijing mengadakan "nonton bareng" PPTM dari aula KBRI.

"Tentunya kita harus melakukan banyak promosi di bidang pariwisata untuk menjaring turis dari China sehingga bisa berkontribusi pada tourism economy di Indonesia," tambah Dubes Djauhari.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke dalam negeri hingga Oktober 2023 mencapai 7,4 juta. China tetap menjadi salah satu negara penyumbang wisman terbanyak yaitu 467,8 ribu kunjungan selama Januari-Agustus 2023.

Jumlah kunjungan wisman China itu naik enam kali lipat dibandingkan 2022, namun belum kembali ke angka normal karena hanya sepertiga dari total kunjungan saat sebelum pandemi COVID-19.

"Khusus dalam diplomasi ekonomi, 5 tahun lalu waktu kami ke sini itu volume perdagangan kita menurut data 'China custom' di kisaran 78 miliar dolar AS namun pada 2022 itu sudah nyaris 150 miliar dolar AS. Nah sekarang sampai dengan November 2022 itu sudah mendekati 130 miliar dolar AS, surplus untuk Indonesia sudah 3-4 tahun terakhir," tambah Dubes Djauhari.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KBRI Beijing lanjutkan diplomasi ekonomi khususnya bidang pariwisata

Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024