Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyerahkan hibah bangunan bangsal pascapanen dan pengolahan komoditas hortikultura kepada Kelompok Wanita Tani Agung Rejeki Bedil Wetan, Desa/Kalurahan Rejosari.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pemerintah bersama masyarakat terus bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan ketahanan ekonomi petani.
"Bangsal ini menjadi satu-satunya di Gunungkidul, jadi mohon dijaga dan dirawat, dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan ekonomi," kata Sunaryanta saat meresmikan Bangsal Pasca-panen KWT Agung Rejeki.
Ia mengatakan produk olahan hingga kemasan produk KWT Agung Rejeki sudah bagus, dan dengan izin pemasaran produk ke toko-toko besar. Ia berharap ke depan dapat dipasarkan sampai ke Swalayan, Tempat Wisata, bahkan luar Gunungkidul.
"Kemasannya sudah bagus, dan izin-izinnya juga sudah lengkap, harapan saya pemasarannya ini juga yang baik," kata Sunaryanta.
Selain itu juga diserahkan alsintan kepada kelompok tani seperti hand sprayer, dan hand tractor.
Ketua KWT Agung Rejeki Bedil Wetan Ngatinem mengatakan bantuan bangsal pascapanen dimanfaatkan sebagai pengolahan hasil hortikultura agar dapat bernilai jual lebih tinggi.
"Produk hasil olahan kami sudah dipasarkan di swalayan dan toko oleh-oleh, dan juga kami jual secara daring," katanya.
Ia mengatakan, kelompoknya terbantu berkat fasilitas alat yang diberikan, mempermudah dan mempercepat proses produksi,
"Produk unggulan kami adalah olahan pisang, selain itu juga kacang mete, biasanya kami sangrai kacang pakai pasir, sekarang ada mesin itu bisa sampai sepuluh kilo untuk sekali menggoreng," katanya.
Ngatinem juga mengatakan nilai total yang diterima KWT adalah Rp415 juta yang direalisasikan untuk pembangunan bangsal pascapanen dan pengadaan sarana prasarana pasca-panen dan pemasaran.
Lurah Rejosari Sunarto mewakili masyarakat Rejosari mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan, karena dengan bantuan tersebut dapat meningkatkan produktivitas UMKM lokal dalam memproduksi makanan olahan, utamanya KWT Agung Rejeki. "Mendapatkan bantuan rumah produksi yang representatif dapat bermanfaat untuk pengolahan produk," kata Sunarto.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pemerintah bersama masyarakat terus bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan ketahanan ekonomi petani.
"Bangsal ini menjadi satu-satunya di Gunungkidul, jadi mohon dijaga dan dirawat, dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan ekonomi," kata Sunaryanta saat meresmikan Bangsal Pasca-panen KWT Agung Rejeki.
Ia mengatakan produk olahan hingga kemasan produk KWT Agung Rejeki sudah bagus, dan dengan izin pemasaran produk ke toko-toko besar. Ia berharap ke depan dapat dipasarkan sampai ke Swalayan, Tempat Wisata, bahkan luar Gunungkidul.
"Kemasannya sudah bagus, dan izin-izinnya juga sudah lengkap, harapan saya pemasarannya ini juga yang baik," kata Sunaryanta.
Selain itu juga diserahkan alsintan kepada kelompok tani seperti hand sprayer, dan hand tractor.
Ketua KWT Agung Rejeki Bedil Wetan Ngatinem mengatakan bantuan bangsal pascapanen dimanfaatkan sebagai pengolahan hasil hortikultura agar dapat bernilai jual lebih tinggi.
"Produk hasil olahan kami sudah dipasarkan di swalayan dan toko oleh-oleh, dan juga kami jual secara daring," katanya.
Ia mengatakan, kelompoknya terbantu berkat fasilitas alat yang diberikan, mempermudah dan mempercepat proses produksi,
"Produk unggulan kami adalah olahan pisang, selain itu juga kacang mete, biasanya kami sangrai kacang pakai pasir, sekarang ada mesin itu bisa sampai sepuluh kilo untuk sekali menggoreng," katanya.
Ngatinem juga mengatakan nilai total yang diterima KWT adalah Rp415 juta yang direalisasikan untuk pembangunan bangsal pascapanen dan pengadaan sarana prasarana pasca-panen dan pemasaran.
Lurah Rejosari Sunarto mewakili masyarakat Rejosari mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan, karena dengan bantuan tersebut dapat meningkatkan produktivitas UMKM lokal dalam memproduksi makanan olahan, utamanya KWT Agung Rejeki. "Mendapatkan bantuan rumah produksi yang representatif dapat bermanfaat untuk pengolahan produk," kata Sunarto.