Sleman (ANTARA) - Kelompok Wanita Tani (KWT) Kedungaren, Padukuhan Pisangan, Kelurahan Tridadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun bangsal pascapanen olahan pisang guna memasarkan olahan organ tanaman pisang yang dikembangkan di wilayah itu.
Peletakan batu pertama pembangunan bangsal pascapanen olahan pisang tersebut dilakukan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Sleman, Jumat.
"Kami terus berupaya untuk membantu masyarakat khususnya pelaku UMKM untuk terus mengembangkan produknya," kata Danang Maharsa.
Menurut dia, potensi UMKM yang ada di Sleman ini mendapat perhatian pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pertanian sehingga diberikan bantuan untuk pengembangan UMKM.
Ia mengatakan, adanya bantuan ini menjadi kabar baik dan menjadi motivasi pelaku UMKM di Sleman untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produknya.
"Diharapkan seluruh bantuan yang diberikan dapat dijaga dan dirawat bersama dan dapat dimaksimalkan untuk memajukan UMKM," kata Wakil Bupati Sleman.
Dalam pembangunan bangsal pascapanen ini, Kementerian Pertanian memberikan bantuan kurang lebih sebesar Rp164 juta dengan target pembangunan selesai pada akhir Oktober 2022.
Pengurus KWT Kedungaren Vera mengatakan, pembangunan bangsal tersebut merupakan bantuan Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian.
"Kami menerima bantuan dari Kementerian Pertanian salah satunya pembangunan bangsal pascapanen. Sementara bantuan lain yaitu berupa kendaraan roda tiga dan satu set alat pengolahan organ tanaman pisang," katanya.
Menurut dia, bantuan tersebut dapat diperoleh KWT Kedungaren melalui rekomendasi Pemerintah Kabupaten Sleman dalam hal Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
"KWT Kedungaren ini memang fokus mengembangkan dan memasarkan olahan organ tanaman pisang. Jadi seluruh bagian dari tanaman pisang diolah semuanya," katanya.
Ia mengatakan, dalam prosesnya KWT Kedungaren mendapat rekomendasi untuk mengikuti berbagai pameran yang kemudian berlanjut direkomendasikan untuk mendapat bantuan dalam mengembangkan produk olahan pisang.