Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi Nanobubble Generator untuk penanganan pascapanen komoditas pertanian dan meningkatkan mutu hasil pertanian Indonesia.
“Nanobubble Generator yang kami riset sejak 2016 lalu, kini telah dapat memproduksi ozon nanobubble water,” kata Peneliti Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN Anto Tri Sugiarto dalam webinar dipantau di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan ozon nanobubble water untuk menangani masalah sampah makanan (food loss) dan makanan olahan siap konsumsi namun dibuang (food waste) pascapanen di komunitas pertanian.
“Kami di BRIN mencoba menyelesaikan permasalahan yang tadinya itu ozon dalam bentuk gas, nah kita kembangkan ozon itu kita larutkan di dalam air dalam bentuk ozon nanobubble water,” kata dia.
Ia mengatakan salah satu penyebab sampah makanan adanya mikroba yang mengakibatkan tanaman hasil pertanian menjadi tidak tahan lama.
“Ozon merupakan salah satu teknologi non-termal sehingga dapat dianggap mampu membantu proses sterilisasi nontermal pascapanen,” kata Anto.
Ia menjelaskan dua pilihan dalam teknologi tersebut, yaitu micro bubbling dengan ukuran 10-45 mikron dan nanobubble dengan kisaran 100 nanometer.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Atasi pascapanen, BRIN kembangkan teknologi Nanobubble Generator
Berita Lainnya
BRIN merakit varietas bunga krisan adaptif di dataran rendah
Sabtu, 27 April 2024 11:13 Wib
Catat, ternyata ekstrak daun pirdot bisa menjadi obat anti kanker
Sabtu, 27 April 2024 5:42 Wib
Lewat citra satelit, BRIN mendeteksi kerentanan longsor
Jumat, 26 April 2024 9:14 Wib
MK RI diharapkan beri keputusan sengketa Pemilu 2024 yang damaikan
Jumat, 19 April 2024 17:56 Wib
BRIN sebut patogen tular tanah masalah serius tanaman jagung di Indonesia
Rabu, 17 April 2024 15:21 Wib
BRIN meneliti manfaat sorgum turunkan diabetes di Flores
Jumat, 5 April 2024 17:45 Wib
BRIN: Picu hujan di barat Indonesia, pertemuan uap air-IOD negatif
Jumat, 5 April 2024 5:55 Wib
BRIN: Jejak patahan Baribis-Kendeng mengarah Jakarta diteliti
Rabu, 3 April 2024 17:36 Wib