Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjaring usulan program pembangunan dan mencari solusi atas masalah pembangunan wilayah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025.
"Musrenbang sebagai sarana menjaring usulan program pembangunan serta menampung aspirasi masyarakat terkait permasalahan pembangunan wilayah ini mengambil tema 'Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur untuk Memantapkan Daya Saing Daerah'," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada pembukaan Musrenbang RKPD di Bantul, Senin.
Musrenbang RKPD juga bertujuan memperoleh skala prioritas dalam pelaksanaan pembangunan fisik dan nonfisik, menyepakati program, kegiatan, pagu indikatif, indikator, target kinerja, dan lokasi pembangunan.
"Kemudian juga menyelaraskan program kegiatan pembangunan daerah dengan sasaran dan prioritas pembangunan daerah, serta menyusun rencana kerja pemerintah daerah," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap, para peserta musrenbang yang terdiri atas pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan kecamatan se-Bantul berpartisipasi menyumbangkan gagasan untuk kemajuan dan pembangunan di Bantul.
Ia mengatakan terdapat beberapa prioritas pembangunan daerah pada 2025, di antaranya percepatan pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, pemerataan kualitas infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing.
"Selain itu juga pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana, pemantapan layanan publik berbasis IT (Informasi Teknologi), pengembangan kawasan pantai selatan dan kawasan industri Piyungan," katanya.
Panewu (Camat) Sanden Deni Ngajis Hartono mengatakan bahwa Kapanewon (Kecamatan) Sanden memiliki berbagai potensi pertanian, kuliner, maupun wisata, namun masih ada berbagai permasalahan yang dihadapi.
"Sanden memiliki curah hujan tinggi yang sering menyebabkan lahan pertanian tergenang. Angin kencang menyebabkan banyaknya pohon tumbang. Pasang air laut di pesisir pantai menyebabkan abrasi, permasalahan tenaga panen padi yang kurang, sehingga petani membutuhkan peralatan pertanian yang lebih modern," katanya.
"Musrenbang sebagai sarana menjaring usulan program pembangunan serta menampung aspirasi masyarakat terkait permasalahan pembangunan wilayah ini mengambil tema 'Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur untuk Memantapkan Daya Saing Daerah'," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada pembukaan Musrenbang RKPD di Bantul, Senin.
Musrenbang RKPD juga bertujuan memperoleh skala prioritas dalam pelaksanaan pembangunan fisik dan nonfisik, menyepakati program, kegiatan, pagu indikatif, indikator, target kinerja, dan lokasi pembangunan.
"Kemudian juga menyelaraskan program kegiatan pembangunan daerah dengan sasaran dan prioritas pembangunan daerah, serta menyusun rencana kerja pemerintah daerah," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap, para peserta musrenbang yang terdiri atas pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan kecamatan se-Bantul berpartisipasi menyumbangkan gagasan untuk kemajuan dan pembangunan di Bantul.
Ia mengatakan terdapat beberapa prioritas pembangunan daerah pada 2025, di antaranya percepatan pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, pemerataan kualitas infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing.
"Selain itu juga pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana, pemantapan layanan publik berbasis IT (Informasi Teknologi), pengembangan kawasan pantai selatan dan kawasan industri Piyungan," katanya.
Panewu (Camat) Sanden Deni Ngajis Hartono mengatakan bahwa Kapanewon (Kecamatan) Sanden memiliki berbagai potensi pertanian, kuliner, maupun wisata, namun masih ada berbagai permasalahan yang dihadapi.
"Sanden memiliki curah hujan tinggi yang sering menyebabkan lahan pertanian tergenang. Angin kencang menyebabkan banyaknya pohon tumbang. Pasang air laut di pesisir pantai menyebabkan abrasi, permasalahan tenaga panen padi yang kurang, sehingga petani membutuhkan peralatan pertanian yang lebih modern," katanya.