Jakarta (ANTARA) - Seniman kembang api Jepang "Wakino Art Factory" setuju terlibat dalam perayaan visual yang menghias angkasa pada rangkaian kegiatan komunitas Sakuranesia Society di Jember Fashion Carnival (JFC), 4 Agustus sampai 6 Agustus mendatang.
"Melalui ini, kami berharap masyarakat Indonesia bisa melihat perpaduan kembang api tradisional Jepang dengan teknologi modern," kata Presiden Direktur "Wakino Art Factory", Masahiro Wakino, saat ditemui wartawan pada acara pameran pendidikan di Jakarta, Jumat.
Wakino berharap bisa bekerja sama dengan orang Indonesia untuk mempertunjukkan kembang api-kembang api yang belum pernah ada sebelumnya.
Dalam pertunjukan di Jember nanti, Wakino Art Factory akan membawa semua perangkat komputerisasi kembang apinya dari Jepang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kembang api seniman Jepang hias visual Jember Fashion Carnaval
"Melalui ini, kami berharap masyarakat Indonesia bisa melihat perpaduan kembang api tradisional Jepang dengan teknologi modern," kata Presiden Direktur "Wakino Art Factory", Masahiro Wakino, saat ditemui wartawan pada acara pameran pendidikan di Jakarta, Jumat.
Wakino berharap bisa bekerja sama dengan orang Indonesia untuk mempertunjukkan kembang api-kembang api yang belum pernah ada sebelumnya.
Dalam pertunjukan di Jember nanti, Wakino Art Factory akan membawa semua perangkat komputerisasi kembang apinya dari Jepang.
Kembang api Jepang memiliki sejarah yang panjang dimulai dari abad ke-17.
Pada zaman Edo, kembang api digunakan sebagai bagian dari festival dan perayaan. Lalu sejak itu, kembang api Jepang menjadi semakin canggih karena kemajuan teknologi dan desainnya.
Kembang api Jepang juga memiliki kelebihan warna yang beragam, bisa dibentuk, dan waktunya yang presisi.
Kelebihan itu merupakan hasil perpaduan teknik tradisional dan inovasi terbaru untuk menciptakan hasil letupan yang luar biasa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kembang api seniman Jepang hias visual Jember Fashion Carnaval