Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa mayoritas responden menilai hasil hitung cepat (quick count) pemilu 2024 menggambarkan hasil pemilu secara umum.
Berdasarkan rilis Temuan Survei Nasional: Evaluasi Publik Atas Pemilu 2024 dan Isu-isu Terkini yang diterima di Jakarta, Rabu, hasil survei menunjukkan sebanyak 61,4 persen responden tahu mengenai quick count dan sebanyak 38,6 persen menjawab tidak tahu.
“Mayoritas 61,4 persen tahu atau pernah dengar tentang quick count. Dari yang tahu, 71,1 persen percaya quick count yang dilakukan menggambarkan hasil pemilu secara umum,” kata Indikator.
Sementara itu, responden yang menjawab kurang atau tidak percaya dengan hasil quick count adalah sebesar 27,7 persen dan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 1,2 persen.
Selanjutnya, Indikator melakukan survei mengenai tahu atau tidaknya responden dengan hasil penghitungan resmi KPU atau real count. Sekitar 35 persen responden mengetahui hasil penghitungan tersebut dan sebanyak 65 persen responden menjawab tidak tahu.
“Dari yang tahu, mayoritas 92,5 persen tahu bahwa hasil penghitungan resmi (real count) dari KPU tersebut, sementara ini pasangan Prabowo-Gibran meraih suara lebih dari 55 persen,” ungkap Indikator.
Kemudian, Indikator melakukan survei tingkat kepercayaan responden terhadap hasil penghitungan resmi KPU. Lembaga tersebut menyimpulkan bahwa mayoritas warga juga merasa percaya dengan hasil penghitungan (real count) yang dilakukan KPU.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indikator: Responden nilai hasil quick count gambarkan hasil pemilu
Berdasarkan rilis Temuan Survei Nasional: Evaluasi Publik Atas Pemilu 2024 dan Isu-isu Terkini yang diterima di Jakarta, Rabu, hasil survei menunjukkan sebanyak 61,4 persen responden tahu mengenai quick count dan sebanyak 38,6 persen menjawab tidak tahu.
“Mayoritas 61,4 persen tahu atau pernah dengar tentang quick count. Dari yang tahu, 71,1 persen percaya quick count yang dilakukan menggambarkan hasil pemilu secara umum,” kata Indikator.
Sementara itu, responden yang menjawab kurang atau tidak percaya dengan hasil quick count adalah sebesar 27,7 persen dan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 1,2 persen.
Selanjutnya, Indikator melakukan survei mengenai tahu atau tidaknya responden dengan hasil penghitungan resmi KPU atau real count. Sekitar 35 persen responden mengetahui hasil penghitungan tersebut dan sebanyak 65 persen responden menjawab tidak tahu.
“Dari yang tahu, mayoritas 92,5 persen tahu bahwa hasil penghitungan resmi (real count) dari KPU tersebut, sementara ini pasangan Prabowo-Gibran meraih suara lebih dari 55 persen,” ungkap Indikator.
Kemudian, Indikator melakukan survei tingkat kepercayaan responden terhadap hasil penghitungan resmi KPU. Lembaga tersebut menyimpulkan bahwa mayoritas warga juga merasa percaya dengan hasil penghitungan (real count) yang dilakukan KPU.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indikator: Responden nilai hasil quick count gambarkan hasil pemilu