Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menegaskan komitmen antara parlemen Indonesia dengan Uni Eropa untuk menjembatani penyelesaian persoalan dagang terkait kelapa sawit.

“Dan kami (berkomitmen) menyelesaikan sejumlah persoalan yang terkait dengan perdagangan, misalnya persoalan kelapa sawit, juga gugatan mereka (Uni Eropa) terhadap bijih nikel kita (Indonesia),” ujar Fadli Zon sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen, di Jakarta, Senin.

Terkait persoalan bijih nikel, Fadli mengapresiasi respons Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi yang tidak mempermasalahkan program hilirisasi Indonesia terutama dalam sektor nikel.

“Dubes menyampaikan tidak ada masalah dengan persoalan hilirisasi terutama dalam nikel. Mereka menggugat, tapi masalah-masalah teknikal dan mekanisme yang ada dan ini juga kita sudah bicarakan di antara parlemen. Mereka tidak ada masalah dengan hilirisasi, termasuk nikel,” kata Fadli Zon.

Lebih lanjut, parlemen Indonesia dan Uni Eropa juga menegaskan komitmen bersama untuk meningkatkan strategi kerja sama dagang dalam perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), terutama pada sektor tambang dan pertanian.

Meski Parlemen Eropa akan menggelar Pemilihan Umum pada bulan Juni 2024 mendatang, Fadli Zon mengharapkan hal itu tidak menjadi faktor tertundanya penyelesaian kerja sama IEU-CEPA.

Mengingat, tutur Fadli melanjutkan, IEU CEPA akan menghadirkan platform yang cukup kuat dalam hubungan perdagangan Indonesia dengan Eropa.

“Kita (Indonesia) ingin segera IEU CEPA, antara Indonesia dengan Uni Eropa, ini bisa segera diselesaikan karena ini bisa membuka potensi perdagangan yang lebih besar antara kita dengan Eropa,” ucap dia.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Parlemen Indonesia-Eropa komitmen jembatani persoalan kelapa sawit

Pewarta : Putu Indah Savitri
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024