Gunungkidul (ANTARA) - Puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengundurkan diri karena sudah mampu secara materi.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pengunduran diri mereka bukan tanpa sebab, melainkan karena sudah merasa mampu secara finansial, sehingga tak mau lagi menerima bantuan dari pemerintah.
"Total ada 53 KPM yang sudah dinyatakan graduasi mandiri. Istilah tersebut ditujukan kepada KPM yang dengan kesadaran diri mundur dari daftar penerima bantuan PKH," kata Sunaryanta.
Ia mengatakan langkah yang diambil ini dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat. Mereka mundur dengan kesadaran sendiri karena merasa sudah mampu dan mempunyai pekerjaan yang mapan.
"Mereka mempunyai penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan setiap bulannya, utamanya untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan sekolah putra putri mereka," katanya.
Sunaryanta juga mengatakan deklarasi pengunduran diri sebagai peserta bansos PKH secara mandiri ini diharapkan dapat ditiru masyarakat lainnya, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada warga yang lain yang berhak dan tepat untuk menerima.
"Kami berharap langkah mereka dapat direplikasi, ini gerakan yang bagus, sekian banyak warga mengembalikan bantuan kepada negara karena sudah merasa mandiri," katanya.
Panewu Patuk Imam Santoso mengatakan gerakan graduasi mandiri ini muncul dari inisiatif warga masyarakat. Mereka menuliskan surat pengunduran diri sebagai penerima bansos dan surat diserahkan langsung kepada bupati.
"Banyak dari mereka yang kini memiliki usaha yang bagus. Kemarin dianggap tidak mampu sekarang mereka sudah mampu dan memiliki martabat," kata Imam.
Salah satu warga yang mengikuti gerakan graduasi mandiri, Riarni, mengatakan alasan pengunduran diri dari penerima bansos PKH karena memberi kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan. Warga Padukuhan Salak, Kalurahan Semoyo, Patuk ini mengaku mendapat PKH sejak 2018.
"Merasa sudah mampu dan biar gantian saja. Sebelumnya saya mendapatkan bantuan Rp750.000 yang diterima setiap bulan. Bantuan sangat bermanfaat utamanya untuk pembiayaan anak sekolah," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puluhan KPM di Gunungkidul mengundurkan diri karena sudah mampu
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pengunduran diri mereka bukan tanpa sebab, melainkan karena sudah merasa mampu secara finansial, sehingga tak mau lagi menerima bantuan dari pemerintah.
"Total ada 53 KPM yang sudah dinyatakan graduasi mandiri. Istilah tersebut ditujukan kepada KPM yang dengan kesadaran diri mundur dari daftar penerima bantuan PKH," kata Sunaryanta.
Ia mengatakan langkah yang diambil ini dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat. Mereka mundur dengan kesadaran sendiri karena merasa sudah mampu dan mempunyai pekerjaan yang mapan.
"Mereka mempunyai penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan setiap bulannya, utamanya untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan sekolah putra putri mereka," katanya.
Sunaryanta juga mengatakan deklarasi pengunduran diri sebagai peserta bansos PKH secara mandiri ini diharapkan dapat ditiru masyarakat lainnya, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada warga yang lain yang berhak dan tepat untuk menerima.
"Kami berharap langkah mereka dapat direplikasi, ini gerakan yang bagus, sekian banyak warga mengembalikan bantuan kepada negara karena sudah merasa mandiri," katanya.
Panewu Patuk Imam Santoso mengatakan gerakan graduasi mandiri ini muncul dari inisiatif warga masyarakat. Mereka menuliskan surat pengunduran diri sebagai penerima bansos dan surat diserahkan langsung kepada bupati.
"Banyak dari mereka yang kini memiliki usaha yang bagus. Kemarin dianggap tidak mampu sekarang mereka sudah mampu dan memiliki martabat," kata Imam.
Salah satu warga yang mengikuti gerakan graduasi mandiri, Riarni, mengatakan alasan pengunduran diri dari penerima bansos PKH karena memberi kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan. Warga Padukuhan Salak, Kalurahan Semoyo, Patuk ini mengaku mendapat PKH sejak 2018.
"Merasa sudah mampu dan biar gantian saja. Sebelumnya saya mendapatkan bantuan Rp750.000 yang diterima setiap bulan. Bantuan sangat bermanfaat utamanya untuk pembiayaan anak sekolah," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puluhan KPM di Gunungkidul mengundurkan diri karena sudah mampu