Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar upacara peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60 di Lapas Narkotika Yogyakarta Kelas II A Yogyakarta, Sabtu.
Dengan mengusung tema "Pemasyarakatan
PASTI Berdampak", upacara itu diikuti seluruh unit pelaksana teknis pemasyarakatan di wilayah DIY.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto menyampaikan bahwa momentum peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60 sebagai langkah untuk menjadi lebih baik kedepannya. Berbagai program-program akan terus dioptimalkan dalam rangka mewujudkan tujuan pemasyarakatan.
"Ini adalah momentum yang baik untuk kita merenung guna perbaikan lagi kedepannya," jelas Agung.
Satuan kerja pemasyarakatan di antaranya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan), Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan), dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) di wilayah DIY telah menyelenggarakan pelayanan publik yang optimal.
Seluruhnya dilaksanakan sesuai prosedur dan tidak memberikan celah yang menimbulkan potensi penyimpangan.
"Kita bisa melihat ketika di Lapas bagaimana perbaikan itu terus dilakukan. Tentunya itu semua untuk menyelenggarakan pelayanan prima," tambah Agung Rektono Seto.
Tidak hanya Lapas, satuan kerja seperti Rupbasan dan Bapas pun telah mempunyai berbagai inovasi untuk menunjang pelayanan publik. Memang berbeda dari sisi segmen yang dilayani namun semangat untuk menyelenggarakan pelayanan prima itu telah menjadi komitmen bersama.
Jajaran pemasyarakatan di DIY terus berkomitmen untuk memberikan pembinaan kepada para warga binaan pemasyarakatan. Baik dari sisi kemandirian atau kerohanian semua diberikan untuk membuat warga binaan dapat kembali diterima masyarakat setelah bebas.
“Warga binaan itu sangat kreatif-kreatif. Berbagai hasil karyanya telah diikutkan pameran dan mendapatkan respon baik dari masyarakat," pungkas Agung.
Selain upacara, berbagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60 telah dilaksanakan mulai dari donor darah, bagi-bagi takjil, safari Ramadhan di Lapas/Rutan, tabur bunga, hingga festival kesenian narapidana.
Dengan mengusung tema "Pemasyarakatan
PASTI Berdampak", upacara itu diikuti seluruh unit pelaksana teknis pemasyarakatan di wilayah DIY.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto menyampaikan bahwa momentum peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60 sebagai langkah untuk menjadi lebih baik kedepannya. Berbagai program-program akan terus dioptimalkan dalam rangka mewujudkan tujuan pemasyarakatan.
"Ini adalah momentum yang baik untuk kita merenung guna perbaikan lagi kedepannya," jelas Agung.
Satuan kerja pemasyarakatan di antaranya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan), Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan), dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) di wilayah DIY telah menyelenggarakan pelayanan publik yang optimal.
Seluruhnya dilaksanakan sesuai prosedur dan tidak memberikan celah yang menimbulkan potensi penyimpangan.
"Kita bisa melihat ketika di Lapas bagaimana perbaikan itu terus dilakukan. Tentunya itu semua untuk menyelenggarakan pelayanan prima," tambah Agung Rektono Seto.
Tidak hanya Lapas, satuan kerja seperti Rupbasan dan Bapas pun telah mempunyai berbagai inovasi untuk menunjang pelayanan publik. Memang berbeda dari sisi segmen yang dilayani namun semangat untuk menyelenggarakan pelayanan prima itu telah menjadi komitmen bersama.
Jajaran pemasyarakatan di DIY terus berkomitmen untuk memberikan pembinaan kepada para warga binaan pemasyarakatan. Baik dari sisi kemandirian atau kerohanian semua diberikan untuk membuat warga binaan dapat kembali diterima masyarakat setelah bebas.
“Warga binaan itu sangat kreatif-kreatif. Berbagai hasil karyanya telah diikutkan pameran dan mendapatkan respon baik dari masyarakat," pungkas Agung.
Selain upacara, berbagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60 telah dilaksanakan mulai dari donor darah, bagi-bagi takjil, safari Ramadhan di Lapas/Rutan, tabur bunga, hingga festival kesenian narapidana.