Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pendidikan sekaligus Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji menyarankan kegiatan widyawisata atau study tour dirancang secara akademis agar tidak mengorbankan siswa.

"Study tour harus didesain secara akademis, jadi memang untuk sesuatu yang bermanfaat dan punya nilai penting untuk anak-anak sekolah, bukan untuk jualan jalan-jalannya saja, tetapi memang lebih ke sesuatu yang secara akademis bermanfaat," kata Indra saat dihubungi di Jakarta, Ahad.

Indra turut menyampaikan duka cita atas kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar SMK asal Depok di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dan menyebabkan 11 korban meninggal dunia pada Sabtu (11/5) malam.

Menurutnya, sekolah perlu memahami bahwa tujuan kegiatan widyawisata yang paling utama adalah untuk pendidikan, bukan sekadar kegiatan komersial.


"Kegiatan study tour ada yang digunakan untuk kepentingan oknum pejabat sekolah, jadi melakukan study tour tujuannya untuk komersial, ini yang saya tidak setuju dengan itu. Jangan untuk urusan pendidikan itu pola pikirnya komersial, tetapi mindset--nya harus pendidikan," ucapnya.

Ia mencontohkan, di Kurikulum Merdeka ada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan pembelajaran berbasis proyek, di mana anak-anak diminta membuat karya, yang bisa menjadi salah satu tujuan dari kegiatan widyawisata.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Rancang study tour secara akademis agar tak korbankan siswa

Pewarta : Lintang Budiyanti Prameswari
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2025