Jakarta (ANTARA) - Iga Swiatek mengalahkan Coco Gauff untuk mencapai final Italian Open, Kamis (16/5), dan selanjutnya menghadapi Aryna Sabalenka yang akan menghalanginya meraih gelar ketiga di Roma dan usahanya untuk menyamai rekor Serena Williams.
Petenis nomor satu dunia Swiatek meraih kemenangan 6-4, 6-3 atas juara US Open Gauff untuk meraih kemenangan ke-11 berturut-turut di lapangan tanah liat, sementara unggulan kedua Sabalenka mengalahkan Danielle Collins 7-5, 6-2.
Petenis Polandia Swiatek, pemenang gelar Grand Slam empat kali, mengalahkan unggulan ketiga Gauff untuk ke-10 kalinya dalam 11 pertemuan.
Swiatek mengakhiri pertandingan dengan 26 winner dan mematahkan servis lawannya asal Amerika itu sebanyak empat kali dan kini hanya tinggal satu kemenangan lagi untuk menyamai gelar ganda trofi tanah liat Madrid-Roma yang diraih Williams 11 tahun lalu.
"Saya tidak memikirkan statistik atau sejarah," kata Swiatek, juara 2021 dan 2022 di Roma, seperti disiarkan AFP, Jumat.
"Saya hanya bermain hari demi hari. Lebih mudah, Anda bisa bermain lebih bebas."
Gauff mengakui dia kalah.
"Saya pikir saya bermain bagus di sebagian besar pertandingan, tapi itu tergantung pada momen-momen tertentu," ujar Gauff.
"Dia melakukan cengkeraman (dengan) banyak bola di garis, dekat dengan garis, dan itulah yang dia lakukan. Itu hanya terjadi pada saat-saat sulit bagi saya."
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Swiatek hadapi Sabalenka di final Roma untuk samai catatan Serena
Petenis nomor satu dunia Swiatek meraih kemenangan 6-4, 6-3 atas juara US Open Gauff untuk meraih kemenangan ke-11 berturut-turut di lapangan tanah liat, sementara unggulan kedua Sabalenka mengalahkan Danielle Collins 7-5, 6-2.
Petenis Polandia Swiatek, pemenang gelar Grand Slam empat kali, mengalahkan unggulan ketiga Gauff untuk ke-10 kalinya dalam 11 pertemuan.
Swiatek mengakhiri pertandingan dengan 26 winner dan mematahkan servis lawannya asal Amerika itu sebanyak empat kali dan kini hanya tinggal satu kemenangan lagi untuk menyamai gelar ganda trofi tanah liat Madrid-Roma yang diraih Williams 11 tahun lalu.
"Saya tidak memikirkan statistik atau sejarah," kata Swiatek, juara 2021 dan 2022 di Roma, seperti disiarkan AFP, Jumat.
"Saya hanya bermain hari demi hari. Lebih mudah, Anda bisa bermain lebih bebas."
Gauff mengakui dia kalah.
"Saya pikir saya bermain bagus di sebagian besar pertandingan, tapi itu tergantung pada momen-momen tertentu," ujar Gauff.
"Dia melakukan cengkeraman (dengan) banyak bola di garis, dekat dengan garis, dan itulah yang dia lakukan. Itu hanya terjadi pada saat-saat sulit bagi saya."
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Swiatek hadapi Sabalenka di final Roma untuk samai catatan Serena