Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) optimistis Indonesia dapat merebut 1 persen pangsa pasar furnitur dunia.
Dalam acara Furniture Industry Gathering di Jakarta, Rabu, Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat mengutip data Statista 2024, menyebut bahwa potensi pasar furnitur global diproyeksikan mencapai 766 miliar AS (sekitar Rp12,26 kuadriliun) pada 2024.
Apabila Indonesia bisa merebut 1 persen pangsa pasar dunia maka industri furnitur Indonesia berpotensi menghasilkan pendapatan sebesar 7 miliar dolar AS (sekitar Rp112 triliun), kata dia.
"Asmindo tetap yakin dan optimistis Indonesia dapat merebut 1 persen pangsa pasar mebel dunia ke depan," tuturnya.
Untuk mencapai target tersebut, Dedy mengatakan bahwa Asmindo terus berupaya mendorong peningkatan pasar domestik dan mancanegara melalui berbagai program.
Di pasar domestik, Asmindo telah melakukan kerja sama (MoU) dengan PT Bina Karya untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan produk furnitur dan kerajinan anggota Asmindo yang mayoritas adalah usaha kecil dan menengah (UKM).
Sementara itu untuk meningkatkan pasar luar negeri, Asmindo terus mendorong pasar ekspor melalui berbagai pameran, seperti pameran furnitur dan interior Kofurn 2023 di Korea Selatan, Pameran Indeks Dubai 2024, dan Pameran Furnitur dan Desain IFFINA. “Sebetulnya pasar Afrika juga luar biasa. Afrika ada 54 negara dan penduduk 1,8 miliar,” kata Dedy.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan di tengah berbagai tantangan ekonomi domestik dan global, industri furnitur Indonesia menunjukkan performa yang positif.
RI rebut satu persen pasar mebel dunia
Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat berbicara dalam acara Furniture Industry Gathering di Jakarta, Rabu (22/5/2024) (ANTARA/Shofi Ayudiana)