Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan kegiatan Bussines Matching antara pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Bantul dengan Singapore Furniture Industries Council (SFIC) guna meningkatkan jaringan pemasaran perdagangan produk industri kreatif tersebut.
"Seiring pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi kreatif yang semakin pesat di Bantul, maka perlu peningkatan untuk jaringan pemasarannya, salah satunya melalui acara Bussines Matching ini," kata Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Fenty Yusdayati disela kegiatan itu di Bantul, Rabu.
Menurut dia, SFIC merupakan organisasi pengusaha craft dan furniture yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun, sehingga kegiatan Bussines Matching ini tidak hanya sekadar menjadi penghubung pelaku ekonomi kreatif selaku produsen dengan pasarnya.
"Tetapi lebih jauh lagi, ini tentang membentuk simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan antara UMKM dengan perusahaan besar yang sudah mencapai titik eksistensinya," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, tujuan dari kegiatan Bussines Matching ini sangat jelas yaitu untuk memulai pengembangan jaringan bisnis, peningkatan peluang bisnis, kolaborasi hingga terbukanya akses ke sumber daya pendukung produksi serta pasar global.
"Saya berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sama bisnis antara pelaku usaha kreatif kriya dan furniture Bantul dengan mitra bisnis strategis dari Singapura, yang merupakan salah satu negara perdagangan strategis di peta perdagangan internasional," katanya.
Dengan demikian, kata dia, melalui kegiatan Bussines Matching ini dapat meningkatkan kinerja perdagangan antara Kabupaten Bantul dengan negara Singapura melalui SFIC, khususnya ekspor produk furniture dan kerajinan Bantul.
"Bantul berkomitmen untuk terus mendorong dan mendukung pengembangan semua pelaku UMKM, sehingga jalinan kerja sama dengan SFIC terus berjalan, supaya dapat mengoptimalkan potensi bisnis serta perdagangan hasil industri dan ekonomi kreatif Bantul," katanya.
Menurut dia, ada sebanyak 25 pengusaha craft dan furniture dari Singapura yang turut serta dalam kegiatan tersebut, setelah melakukan diskusi tentang potensi industri kreatif Bantul, rombongan diperkirakan berbagai produk industri kreatif produk UMKM Bantul.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bantul tingkatkan jaringan pemasaran industri kerajinan dan furnitur