Jakarta (ANTARA) - Pakar komunikasi politik Anthony Leong mengatakan bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto ingin segera bekerja dengan membentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi.
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) itu juga berpendapat bahwa Presiden terpilih ingin proses transisi berlangsung cepat melalui pembentukan tim tersebut agar janji-janji kampanye bisa segera dilaksanakan.
"Intinya beliau (Presiden terpilih) ingin langsung kerja, langsung melanjutkan capaian-capaian yang sudah dilakukan Presiden Jokowi sebelumnya, sehingga pembangunan tidak terkendala, dan roda perekonomian terus berputar demi kesejahteraan rakyat Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia juga menilai tim tersebut dibentuk karena Presiden terpilih memerlukan sinkronisasi dengan kementerian-kementerian dilakukan menjelang pergantian pemerintahan atau sebelum Oktober 2024.
"Kami melihat Prabowo ingin agar proses sinkronisasi antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan mendatang berjalan baik, dan tidak menghabiskan waktu lama untuk proses transisi, sehingga komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi akan terjadi," ujarnya.
Sementara itu, ia menyambut baik dengan pembentukan tim tersebut. Ia lantas menyebut langkah Presiden terpilih sudah tepat dengan melakukan upaya jemput bola melalui tim itu.
"Untuk anggota tim yang dipilih juga sangat qualified (memenuhi kualifikasi, red.) dan punya kompetensi maupun track record (rekam jejak, red.)," katanya.
Diketahui, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran turut melibatkan Sufmi Dasco Ahmad, Ahmad Muzani, Thomas Djiwandono, Budisatrio Djiwandono, Prasetyo Hadi, dan Sugiono.
Walaupun demikian, ia mengingatkan agar program-program Presiden dan Wakil Presiden terpilih tetap berjalan bersamaan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar soal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi: Prabowo ingin segera bekerja
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) itu juga berpendapat bahwa Presiden terpilih ingin proses transisi berlangsung cepat melalui pembentukan tim tersebut agar janji-janji kampanye bisa segera dilaksanakan.
"Intinya beliau (Presiden terpilih) ingin langsung kerja, langsung melanjutkan capaian-capaian yang sudah dilakukan Presiden Jokowi sebelumnya, sehingga pembangunan tidak terkendala, dan roda perekonomian terus berputar demi kesejahteraan rakyat Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia juga menilai tim tersebut dibentuk karena Presiden terpilih memerlukan sinkronisasi dengan kementerian-kementerian dilakukan menjelang pergantian pemerintahan atau sebelum Oktober 2024.
"Kami melihat Prabowo ingin agar proses sinkronisasi antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan mendatang berjalan baik, dan tidak menghabiskan waktu lama untuk proses transisi, sehingga komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi akan terjadi," ujarnya.
Sementara itu, ia menyambut baik dengan pembentukan tim tersebut. Ia lantas menyebut langkah Presiden terpilih sudah tepat dengan melakukan upaya jemput bola melalui tim itu.
"Untuk anggota tim yang dipilih juga sangat qualified (memenuhi kualifikasi, red.) dan punya kompetensi maupun track record (rekam jejak, red.)," katanya.
Diketahui, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran turut melibatkan Sufmi Dasco Ahmad, Ahmad Muzani, Thomas Djiwandono, Budisatrio Djiwandono, Prasetyo Hadi, dan Sugiono.
Walaupun demikian, ia mengingatkan agar program-program Presiden dan Wakil Presiden terpilih tetap berjalan bersamaan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar soal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi: Prabowo ingin segera bekerja