Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi kesehatan untuk mendeteksi kanker secara dini, mengingat stadium awal penyakit kanker tidak menunjukkan gejala.
 
"Kami tengah mengembangkan kandidat radiofarmaka baru berbasis siklotron, menggunakan Micro-Positron Emission Tomography/Computed Tomography -microPET/CT-," kata Peneliti Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimetri BRIN Isti Daruwati dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
 
Kanker merupakan penyakit yang bisa dikendalikan apabila dilakukan diagnosis dini secara tepat.
 
Isti menjelaskan alasan melakukan riset untuk menemukan kandidat radiofarmaka baru menggunakan microPET/CT tersebut.
 
“Positron yang dipancarkan oleh radiofarmaka PET dapat digunakan untuk visualisasi atau pencitraan molekuler menggunakan kamera PET,” ujarnya.
 
Kamera hibrid PET/CT merupakan salah satu bagian dari pemanfaatan ilmu kedokteran nuklir. Keberhasilan pencegahan atau pengobatan kanker ditentukan oleh tingkat deteksi dini.
 
Kamera PET/CT sensitif, khususnya dalam deteksi dini kanker, dan BRIN mendukung melalui PET/CT untuk pencitraan hewan model kanker.
 
Isti menuturkan, riset tersebut menggunakan mencit atau untuk pengembangan kandidat radiofarmaka baru.
 
Kamera PET/CT memiliki peran dalam pengembangan radiofarmaka pada tahapan uji preklinik sebelum diuji ke manusia.
 
Kamera itu mampu mendeteksi fungsi organ maupun sistem pada tubuh manusia atas berbagai penyakit, khususnya kanker, serta mampu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler jaringan tubuh di berbagai organ tubuh pasien secara tiga dimensi.
 
"
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN kembangkan teknologi pendeteksi dini kanker

Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024