Jakarta (ANTARA) - PT Dirgantara Indonesia (DI) menjajaki peluang untuk memperluas pasar di Afrika dan Amerika Latin untuk penjualan pesawat NC-212i dan CN-235.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan meyakini rencana itu dapat terwujud mengingat posisi PT DI yang saat ini menjadi sole manufacturer — produsen satu-satunya yang membuat pesawat NC-212i dan CN-235.
“Penetrasi market yang dituju sekarang oleh PT Dirgantara Indonesia, pertama adalah perluasan di pasar Afrika, kemudian kita juga sudah masuk Amerika Latin, karena sebetulnya sekarang PT DI itu merupakan sole manufacturer untuk pesawat NC-212i dan CN-235,” kata Direktur Utama PT DI pada jumpa pers bersama jajaran direksi Defend ID di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan kans untuk memperluas pasar di Afrika dan memperkuat penetrasi pasar Amerika Latin terbuka lebar karena saat ini banyak negara di dua kawasan itu menggunakan pesawat berjenis NC-212 dan CN-235.
“Itu sebetulnya banyak market-nya ada di Amerika Latin, karena keadaannya (pesawat yang ada disana, red) sudah cukup tua, sehingga diperlukan berbagai macam kegiatan upgrade atau kita katakan service life extension program (SLEP),” kata Gita Amperiawan menjawab pertanyaan ANTARA.
Di luar itu, kata Amperiawan, PT Dirgantara Indonesia juga menjajaki pasar di Timur Tengah, kemudian mempertahankan pasar yang terbentuk di kawasan.
PT Dirgantara Indonesia sejak 2014 menjadi satu-satunya produsen untuk pesawat NC-212i. PT DI pada 2023 juga kembali mengantongi kontrak pembelian enam unit NC-212i dari Angkatan Udara Filipina, kemudian menyelesaikan MRO (pemeliharaan dan perbaikan operasional) pesawat NC-212i untuk Filipina.
“PT DI juga diberi kesempatan memperpanjang BoA, basic of agreement untuk MRO sampai lima tahun yang akan datang. Jadi, yang tadinya tiga tahun, kami menandatangani untuk mendukung PT DI incar perluas pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235,” kata Gita Amperiawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PT DI incar perluas pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan meyakini rencana itu dapat terwujud mengingat posisi PT DI yang saat ini menjadi sole manufacturer — produsen satu-satunya yang membuat pesawat NC-212i dan CN-235.
“Penetrasi market yang dituju sekarang oleh PT Dirgantara Indonesia, pertama adalah perluasan di pasar Afrika, kemudian kita juga sudah masuk Amerika Latin, karena sebetulnya sekarang PT DI itu merupakan sole manufacturer untuk pesawat NC-212i dan CN-235,” kata Direktur Utama PT DI pada jumpa pers bersama jajaran direksi Defend ID di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan kans untuk memperluas pasar di Afrika dan memperkuat penetrasi pasar Amerika Latin terbuka lebar karena saat ini banyak negara di dua kawasan itu menggunakan pesawat berjenis NC-212 dan CN-235.
“Itu sebetulnya banyak market-nya ada di Amerika Latin, karena keadaannya (pesawat yang ada disana, red) sudah cukup tua, sehingga diperlukan berbagai macam kegiatan upgrade atau kita katakan service life extension program (SLEP),” kata Gita Amperiawan menjawab pertanyaan ANTARA.
Di luar itu, kata Amperiawan, PT Dirgantara Indonesia juga menjajaki pasar di Timur Tengah, kemudian mempertahankan pasar yang terbentuk di kawasan.
PT Dirgantara Indonesia sejak 2014 menjadi satu-satunya produsen untuk pesawat NC-212i. PT DI pada 2023 juga kembali mengantongi kontrak pembelian enam unit NC-212i dari Angkatan Udara Filipina, kemudian menyelesaikan MRO (pemeliharaan dan perbaikan operasional) pesawat NC-212i untuk Filipina.
“PT DI juga diberi kesempatan memperpanjang BoA, basic of agreement untuk MRO sampai lima tahun yang akan datang. Jadi, yang tadinya tiga tahun, kami menandatangani untuk mendukung PT DI incar perluas pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235,” kata Gita Amperiawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PT DI incar perluas pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235