Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membahas soal penanganan Islamofobia saat bertemu dengan Grand Syekh Al Azhar Mesir Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb di Istana Wapres, Jakarta, Rabu.
"Tadi berbicara mengenai substansi yang sangat penting mengenai dua hal. Yang pertama, bagaimana memerangi Islamofobia yang sampai sekarang gejalanya secara internasional masih terjadi, itu pertama yang dibicarakan," kata Staf Khusus (Stafsus) Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi, Masduki Baidlowi di Istana Wapres, Jakarta, Rabu.
Wapres dan Grand Syekh, ungkap Masduki, juga berbicara mengenai pengalaman masing-masing dari dua negara. Dalam hal ini, Al Azhar sebagai perwakilan dari Islam Moderat di Mesir dan Wapres juga mempunyai pengalaman sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Dipaparkan banyak hal oleh Wapres mengenai pengalaman-pengalaman bagaimana Islam Wasathiyah yang berkembang di Indonesia," ungkap Masduki.
Ia mengatakan baik Wapres maupun Grand Syekh menyimpulkan bahwa memerangi Islamofobia itu tidak hanya dilakukan seperti yang selama ini terjadi, yakni antara satu lembaga dengan lembaga yang lain atau forum-forum internasional, namun tidak melibatkan banyak kekuatan politik kenegaraan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres dan Grand Syekh Al Azhar bahas penanganan Islamofobia
"Tadi berbicara mengenai substansi yang sangat penting mengenai dua hal. Yang pertama, bagaimana memerangi Islamofobia yang sampai sekarang gejalanya secara internasional masih terjadi, itu pertama yang dibicarakan," kata Staf Khusus (Stafsus) Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi, Masduki Baidlowi di Istana Wapres, Jakarta, Rabu.
Wapres dan Grand Syekh, ungkap Masduki, juga berbicara mengenai pengalaman masing-masing dari dua negara. Dalam hal ini, Al Azhar sebagai perwakilan dari Islam Moderat di Mesir dan Wapres juga mempunyai pengalaman sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Dipaparkan banyak hal oleh Wapres mengenai pengalaman-pengalaman bagaimana Islam Wasathiyah yang berkembang di Indonesia," ungkap Masduki.
Ia mengatakan baik Wapres maupun Grand Syekh menyimpulkan bahwa memerangi Islamofobia itu tidak hanya dilakukan seperti yang selama ini terjadi, yakni antara satu lembaga dengan lembaga yang lain atau forum-forum internasional, namun tidak melibatkan banyak kekuatan politik kenegaraan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres dan Grand Syekh Al Azhar bahas penanganan Islamofobia