Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan kegiatan budaya bertajuk "Gelar Bregodo Mbantul Kawulo Mataram" selain memberikan hiburan kepada masyarakat, juga dapat menjadi media pelestarian keagungan Budaya Mataram.

"Budaya Mataram adalah warisan budaya leluhur yang harus tetap dijaga dan dilestarikan sebagai sarana meneguhkan karakter bangsa," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangannya di Bantul, Minggu.   

Kegiatan budaya pada Sabtu (13/7) sore yang digagas Pemkab Bantul melalui Dinas Pariwisata itu mengambil rute yang dimulai dan diakhiri di Lapangan Trirenggo, peserta parade menampilkan berbagai atraksi yang menghibur penonton.   

Menurut Bupati Halim, bregodo-bregodo yang berpartisipasi pada kegiatan budaya itu adalah penjelmaan kekuatan dan keberanian yang tersembunyi dibalik kesederhanaan.

Dalam setiap langkahnya, Bregodo Mataram adalah perwujudan semangat yang tak pernah padam. Di setiap dentingan gamelan yang mengiringi terdengar kisah heroik dan pengorbanan yang mengukir dalam sejarah.

"Mata para bregodo memancarkan ketenangan, namun dibaliknya tersembunyi keteguhan yang siap menghalau ancaman yang datang, terutama ancaman yang mengancam Keistimewaan Yogyakarta," kata Bupati Bantul.  

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Saryadi mengatakan, Gelar Bregodo Kawulo Mataram digelar bertujuan untuk melestarikan Budaya Mataram dan menampilkan potensi budaya sebagai penambah daya tarik wisata di Bantul.

"Bregodo dari berbagai kecamatan di Bantul berjalan sambil membawa senjata tradisional dan memainkan musik gamelan yang mengiringi langkah mereka. Penonton antusias menyaksikan setiap penampilan," katanya.

 


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024