Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai mensosialisasikan pelaksanaan program padat karya bantuan keuangan khusus dari provinsi sebanyak 37 titik yang tersebar di beberapa kapanewon (kecamatan) di wilayah itu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo Bambang Sutrisno di Kulon Progo, Minggu, mengatakan pada 2024 ini, Kabupaten Kulon Progo mendapat alokasi program padat karya bantuan keuangan khusus sebanyak 71 titik yang dilaksanakan dua tahap.
Tahap pertama dilaksanakan di 37 titik, tahap kedua sebanyak 34 titik.
"Kami sudah melaksanakan sosialisasi padat karya ini kepada pamong kalurahan. Tujuan utamanya untuk pemahaman kepada pejabat dukuh, lurah dan pejabat di kapanewon terkait tugas dan pengawasan terhadap padat karya di daerah mereka," kata Bambang.
Ia mengatakan sosialisasi ini juga mengundang warga, tokoh masyarakat dan perwakilan pekerja dengan tujuan utama pemahaman terkait prinsip dan teknis padat karya.
"Hal ini supaya masyarakat harus paham mekanisme pelaksanaan padat karya," katanya.
Bambang mengatakan pelaksanaan padat karya sebanyak 34 titik direncanakan pada September 2024. Harapannya dengan sosialisasi ini semua pekerjaan dilaksanakan tepat mutu, waktu, volume dan sesuai regulasi.
Selain itu, padat karya ini memberikan lapangan pekerjaan kepada warga setempat. Satu titik sedikitnya 26 orang dikalikan 37 titik. Harapannya memberikan penghasilan pada masyarakat, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
"Program pada karya ini sekaligus perbaiki infrastruktur desa/kalurahan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kulon Progo Priyo Santoso mengatakan kebijakan program padat karya di Kabupaten Kulon Progo selama ini nilai beberapa kalangan berhasil untuk percepatan pembangunan infrastruktur di tingkat kalurahan.
"Sehingga kami selaku anggota badan anggaran DPRD Kulon Progo meminta untuk terus di laksanakan dan di tingkatkan pagu anggaran di APBD," kata Priyo.
Menurut dia, selama ini belum semua kalurahan mendapatkan program padat karya. Untuk itu, ia minta kepada pemerintah daerah untuk tahun berikutnya untuk di alokasikan anggaran bagi semua kalurahan di Kulon Progo.
"Kami berharap setiap kalurahan mendapat program padat karya untuk percepatan pembangunan infrastruktur, harapannya ekonomi masyarakat juga meningkat," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo Bambang Sutrisno di Kulon Progo, Minggu, mengatakan pada 2024 ini, Kabupaten Kulon Progo mendapat alokasi program padat karya bantuan keuangan khusus sebanyak 71 titik yang dilaksanakan dua tahap.
Tahap pertama dilaksanakan di 37 titik, tahap kedua sebanyak 34 titik.
"Kami sudah melaksanakan sosialisasi padat karya ini kepada pamong kalurahan. Tujuan utamanya untuk pemahaman kepada pejabat dukuh, lurah dan pejabat di kapanewon terkait tugas dan pengawasan terhadap padat karya di daerah mereka," kata Bambang.
Ia mengatakan sosialisasi ini juga mengundang warga, tokoh masyarakat dan perwakilan pekerja dengan tujuan utama pemahaman terkait prinsip dan teknis padat karya.
"Hal ini supaya masyarakat harus paham mekanisme pelaksanaan padat karya," katanya.
Bambang mengatakan pelaksanaan padat karya sebanyak 34 titik direncanakan pada September 2024. Harapannya dengan sosialisasi ini semua pekerjaan dilaksanakan tepat mutu, waktu, volume dan sesuai regulasi.
Selain itu, padat karya ini memberikan lapangan pekerjaan kepada warga setempat. Satu titik sedikitnya 26 orang dikalikan 37 titik. Harapannya memberikan penghasilan pada masyarakat, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
"Program pada karya ini sekaligus perbaiki infrastruktur desa/kalurahan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kulon Progo Priyo Santoso mengatakan kebijakan program padat karya di Kabupaten Kulon Progo selama ini nilai beberapa kalangan berhasil untuk percepatan pembangunan infrastruktur di tingkat kalurahan.
"Sehingga kami selaku anggota badan anggaran DPRD Kulon Progo meminta untuk terus di laksanakan dan di tingkatkan pagu anggaran di APBD," kata Priyo.
Menurut dia, selama ini belum semua kalurahan mendapatkan program padat karya. Untuk itu, ia minta kepada pemerintah daerah untuk tahun berikutnya untuk di alokasikan anggaran bagi semua kalurahan di Kulon Progo.
"Kami berharap setiap kalurahan mendapat program padat karya untuk percepatan pembangunan infrastruktur, harapannya ekonomi masyarakat juga meningkat," katanya.