Yogyakarta (ANTARA) - Bebelac secara berkelanjutan berkomitmen untuk meningkatkan edukasi terhadap kesehatan pencernaan dan juga mikrobiota usus, dengan berpartisipasi dalam memperingati World Microbiome Day 2024 yang mengusung tema "Feeding your gut: How diet shapes your gut microbiome".
Melalui peringatan World Microbiome Day, Bebelac ingin mengajak para orang tua di Indonesia untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi si Kecil harus dapat menjadi asupan yang juga baik untuk perkembangan mikrobiota di usus, sehingga dapat menjaga keseimbangan mikrobiota yang akan memengaruhi kesehatan si Kecil secara keseluruhan.
Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi Dr. Muzal Kadim, SpA(K) menyebutkan, terdapat berbagai manfaat nyata memiliki mikrobiota saluran cerna yang baik pada Si Kecil, dari kebiasaan buang air besar yang lancar, bebas dari diare, hingga terhindar dari konstipasi. Dengan mikrobiota yang seimbang, sistem pencernaan anak berfungsi secara optimal, sehingga mereka dapat menghindari masalah pencernaan umum yang sering mengganggu kesehatan dan kenyamanan mereka sehari-hari.
"Salah satu cara efektif untuk mencapai keseimbangan ini adalah dengan memberikan asupan prebiotik yang mencukupi dengan rasio yang tepat. Sebab, prebiotik merupakan zat yang tidak dapat dicerna oleh lambung sehingga dapat menjadi makanan utama untuk bakteri baik di usus Si Kecil," katanya.
Prebiotik berperan dalam mendukung pertumbuhan dan aktivitas mikrobiota usus (bakteri baik), yang kemudian dapat memberikan manfaat kesehatan bagi si Kecil, seperti meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Prebiotik banyak terkandung dalam makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, serta beberapa jenis sayuran akar seperti umbi-umbian dan wortel.
Selain dari makanan alami, prebiotik juga bisa diperoleh dari susu pertumbuhan yang terfortifikasi khusus dengan rasio prebiotik yang tepat.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia mengatakan, memahami pentingnya kesehatan pencernaan untuk dukung tumbuh kembang optimal anak, Nutricia Research dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di bidang nutrisi pertumbuhan dan perkembangan anak, mengembangkan produk-produk dengan prebiotik teruji klinis, FOS:GOS 1:9.
"Dengan satu-satunya inovasi prebiotik yang teruji paling banyak di dunia, dengan lebih dari 40 studi ilmiah dan 90 publikasi internasional di lebih dari 10 negara dari Asia sampai Eropa, Nutricia terus mengedepankan inovasi nutrisi terbaik untuk mendukung kesehatan pencernaan anak Indonesia," katanya.
Dengan dukungan Nutricia Research, Bebelac, sebagai brand yang selalu menyediakan inovasi nutrisi untuk dukung kesehatan pencernaan anak, berkomitmen untuk terus berpartisipasi dan mendukung berbagai penelitian dari tenaga kesehatan profesional terkait kesehatan saluran pencernaan anak.
Salah satu bukti nyatanya adalah dukungan dan partisipasi dalam rangkaian kegiatan workshop dan simposium nasional 1st Pediatric Gastrohepatology Update Symposium (PEGASUS) yang bertema "Updates on Pediatric Gastrohepatology Management in Daily Practice" pada 31 Mei-2 Juni 2024 di Surabaya.
Selain mendukung kegiatan edukasi bagi para tenaga kesehatan profesional, Bebelac juga berkomitmen mendukung para orang tua melalui platform edukasi digital Bebeclub yang mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Melalui platform ini, Bebelac menghadirkan inovasi teknologi terbaru, Bebejourney dengan AI Poop Tracker, yang merupakan tools digital untuk mendeteksi dan monitor kondisi pencernaan anak secara mudah, cukup melalui foto popok.
Tools ini dapat di akses secara gratis melalui bit.ly/bebeclub-BebeJourney. Melalui Inovasi Teknologi ini, Bebelac dan Nutricia Research berharap tools ini menjadi sarana bagi para orang tua dirumah untuk memperkaya pemahaman tentang kesehatan pencernaan anak. Hebatnya juga, tools ini memiliki akurasi lebih dari 95 persen dan sudah tervalidasi dan diakui dalam forum ilmiah kesehatan pencernaan internasional, seperti The European Society for Paediatric Gastroenterology Hepatology and Nutrition (ESPGHAN), dan sudah dipublikasikan di jurnal ternama The Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition (JPGN) dan Acta Paediatrica.
"Ke depannya kami akan terus berupaya untuk memberikan informasi dan tools yang akurat dan praktis dengan tujuan agar orang tua dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam menjaga kesehatan pencernaan anak, yang pada akhirnya mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan mereka secara optimal," tutur dr. Ray.
Melalui peringatan World Microbiome Day, Bebelac ingin mengajak para orang tua di Indonesia untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi si Kecil harus dapat menjadi asupan yang juga baik untuk perkembangan mikrobiota di usus, sehingga dapat menjaga keseimbangan mikrobiota yang akan memengaruhi kesehatan si Kecil secara keseluruhan.
Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi Dr. Muzal Kadim, SpA(K) menyebutkan, terdapat berbagai manfaat nyata memiliki mikrobiota saluran cerna yang baik pada Si Kecil, dari kebiasaan buang air besar yang lancar, bebas dari diare, hingga terhindar dari konstipasi. Dengan mikrobiota yang seimbang, sistem pencernaan anak berfungsi secara optimal, sehingga mereka dapat menghindari masalah pencernaan umum yang sering mengganggu kesehatan dan kenyamanan mereka sehari-hari.
"Salah satu cara efektif untuk mencapai keseimbangan ini adalah dengan memberikan asupan prebiotik yang mencukupi dengan rasio yang tepat. Sebab, prebiotik merupakan zat yang tidak dapat dicerna oleh lambung sehingga dapat menjadi makanan utama untuk bakteri baik di usus Si Kecil," katanya.
Prebiotik berperan dalam mendukung pertumbuhan dan aktivitas mikrobiota usus (bakteri baik), yang kemudian dapat memberikan manfaat kesehatan bagi si Kecil, seperti meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Prebiotik banyak terkandung dalam makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, serta beberapa jenis sayuran akar seperti umbi-umbian dan wortel.
Selain dari makanan alami, prebiotik juga bisa diperoleh dari susu pertumbuhan yang terfortifikasi khusus dengan rasio prebiotik yang tepat.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia mengatakan, memahami pentingnya kesehatan pencernaan untuk dukung tumbuh kembang optimal anak, Nutricia Research dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di bidang nutrisi pertumbuhan dan perkembangan anak, mengembangkan produk-produk dengan prebiotik teruji klinis, FOS:GOS 1:9.
"Dengan satu-satunya inovasi prebiotik yang teruji paling banyak di dunia, dengan lebih dari 40 studi ilmiah dan 90 publikasi internasional di lebih dari 10 negara dari Asia sampai Eropa, Nutricia terus mengedepankan inovasi nutrisi terbaik untuk mendukung kesehatan pencernaan anak Indonesia," katanya.
Dengan dukungan Nutricia Research, Bebelac, sebagai brand yang selalu menyediakan inovasi nutrisi untuk dukung kesehatan pencernaan anak, berkomitmen untuk terus berpartisipasi dan mendukung berbagai penelitian dari tenaga kesehatan profesional terkait kesehatan saluran pencernaan anak.
Salah satu bukti nyatanya adalah dukungan dan partisipasi dalam rangkaian kegiatan workshop dan simposium nasional 1st Pediatric Gastrohepatology Update Symposium (PEGASUS) yang bertema "Updates on Pediatric Gastrohepatology Management in Daily Practice" pada 31 Mei-2 Juni 2024 di Surabaya.
Selain mendukung kegiatan edukasi bagi para tenaga kesehatan profesional, Bebelac juga berkomitmen mendukung para orang tua melalui platform edukasi digital Bebeclub yang mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Melalui platform ini, Bebelac menghadirkan inovasi teknologi terbaru, Bebejourney dengan AI Poop Tracker, yang merupakan tools digital untuk mendeteksi dan monitor kondisi pencernaan anak secara mudah, cukup melalui foto popok.
Tools ini dapat di akses secara gratis melalui bit.ly/bebeclub-BebeJourney. Melalui Inovasi Teknologi ini, Bebelac dan Nutricia Research berharap tools ini menjadi sarana bagi para orang tua dirumah untuk memperkaya pemahaman tentang kesehatan pencernaan anak. Hebatnya juga, tools ini memiliki akurasi lebih dari 95 persen dan sudah tervalidasi dan diakui dalam forum ilmiah kesehatan pencernaan internasional, seperti The European Society for Paediatric Gastroenterology Hepatology and Nutrition (ESPGHAN), dan sudah dipublikasikan di jurnal ternama The Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition (JPGN) dan Acta Paediatrica.
"Ke depannya kami akan terus berupaya untuk memberikan informasi dan tools yang akurat dan praktis dengan tujuan agar orang tua dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam menjaga kesehatan pencernaan anak, yang pada akhirnya mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan mereka secara optimal," tutur dr. Ray.