Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo melakukan peninjauan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang ada di Padukuhan Sembur, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon (Kecamatan) Kalasan yang merupakan wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Selasa.
Bupati Sleman berharap dengan adanya SPAM ini, masyarakat semakin mudah mengakses kebutuhan air bersih, baik untuk keperluan rumah tangga, peternakan, perikanan, pertanian dan sebagainya, sehingga diharapkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat turut meningkat, salah satunya menurunkan angka stunting.
"Masyarakat saat ini bayarnya hanya Rp50 ribu sudah bisa mencakup semua. Jadi kami beri subsidi, harapannya dengan adanya air bersih ini, pertama bisa menurunkan stunting dan masyarakat bisa minum air bersih yang sehat tanpa biaya mahal," katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Sembada Sleman Dwi Nurwata mengatakan, pembangunan SPAM ini juga dimaksudkan untuk mendukung pelayanan air bersih di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Menurut dia, sumber pendanaan pembangunan SPAM ini merupakan kolaborasi dari beberapa pihak, diantaranya Kementerian PUPR melalui "Indonesian Tourist Development Project", Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY dan Pemerintah Kabupaten Sleman dengan total investasi Rp65 miliar.
"Bantuan tersebut diwujudkan dalam Pembangunan gedung, Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Intake," katanya.
Ia mengatakan, SPAM ini dibangun pada 2023, kemudian diserahkan oprasional pada Maret 2024. Ditargetkan dari program KSPN ini sebanyak 2.400 sambungan rumah (SR) dan 8 liter liter per detik untuk pelayanan nondomestik seperti pariwisata dan fasilitas umum.
"SPAM ini juga sudah melayani sekitar 1.200 sambungan rumah 'exiting'. Prambanan bawah, Berbah sekitar 200 sambungan rumah. Sedangkan Prambanan atas Wukirharjo, Gayamharjo, Sumberharjo dan sekitarnya 1.000 sambungan rumah," katanya.
Bupati Sleman berharap dengan adanya SPAM ini, masyarakat semakin mudah mengakses kebutuhan air bersih, baik untuk keperluan rumah tangga, peternakan, perikanan, pertanian dan sebagainya, sehingga diharapkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat turut meningkat, salah satunya menurunkan angka stunting.
"Masyarakat saat ini bayarnya hanya Rp50 ribu sudah bisa mencakup semua. Jadi kami beri subsidi, harapannya dengan adanya air bersih ini, pertama bisa menurunkan stunting dan masyarakat bisa minum air bersih yang sehat tanpa biaya mahal," katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Sembada Sleman Dwi Nurwata mengatakan, pembangunan SPAM ini juga dimaksudkan untuk mendukung pelayanan air bersih di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Menurut dia, sumber pendanaan pembangunan SPAM ini merupakan kolaborasi dari beberapa pihak, diantaranya Kementerian PUPR melalui "Indonesian Tourist Development Project", Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY dan Pemerintah Kabupaten Sleman dengan total investasi Rp65 miliar.
"Bantuan tersebut diwujudkan dalam Pembangunan gedung, Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Intake," katanya.
Ia mengatakan, SPAM ini dibangun pada 2023, kemudian diserahkan oprasional pada Maret 2024. Ditargetkan dari program KSPN ini sebanyak 2.400 sambungan rumah (SR) dan 8 liter liter per detik untuk pelayanan nondomestik seperti pariwisata dan fasilitas umum.
"SPAM ini juga sudah melayani sekitar 1.200 sambungan rumah 'exiting'. Prambanan bawah, Berbah sekitar 200 sambungan rumah. Sedangkan Prambanan atas Wukirharjo, Gayamharjo, Sumberharjo dan sekitarnya 1.000 sambungan rumah," katanya.