Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak semua pihak untuk menjaga ekosistem wisata bahari kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kalau kita search bahwa Labuan Bajo sekarang posisi dua dari sisi digital search pariwisata di Indonesia setelah Bali, top of mind kedua di Indonesia dan dari situ 90 persen lebih menuju ke TNK, nah tentunya kita harus jaga ekosistem wisata bahari kita," katanya di Labuan Bajo, Kamis.
Ia menambahkan Labuan Bajo yang telah menjadi destinasi wisata kelas dunia yang memiliki keragaman biosfer maupun bawah laut ini harus sesuai dengan visi pariwisata berkelanjutan.
"Jadi bagaimana kita menghadirkan fokus ini sebagai prioritas kita ke depan karena kita lihat dari Januari-Juni sudah hampir 40 ribu kunjungan wisatawan yang fokusnya di Taman Nasional Komodo," jelasnya.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga mengaku perubahan konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan itu juga akan mengubah konsep pariwisata yang ramai.
"Dari sea, sun, sand (pantai, matahari, pasir) dan 'S' lainnya yakni 'Satwa' Komodo bagaimana caranya menjadi sustainability, serenity and spirituality (berkelanjutan, ketenangan dan spiritualitas)," katanya.
Ia juga menjelaskan wacana penutupan berkala TNK merupakan satu upaya untuk mengelola jumlah pengunjung atau wisatawan sehingga lebih berkualitas, mewujudkan pariwisata dan ekonomi kreatif hijau, upaya edukasi dan kesadaran kepada wisatawan.
"Kita harus juga pastikan ada restorasi dan konservasi di ekosistem laut termasuk lepas jangkar itu sangat harus kita kelola dengan baik," ujarnya.
Ia juga menjelaskan perlu dilakukan pengembangan ekowisata, meningkatkan kemitraan dengan pelaku usaha dan komunitas lokal dalam pariwisata berkelanjutan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf ajak semua pihak menjaga ekosistem wisata bahari TNK
"Kalau kita search bahwa Labuan Bajo sekarang posisi dua dari sisi digital search pariwisata di Indonesia setelah Bali, top of mind kedua di Indonesia dan dari situ 90 persen lebih menuju ke TNK, nah tentunya kita harus jaga ekosistem wisata bahari kita," katanya di Labuan Bajo, Kamis.
Ia menambahkan Labuan Bajo yang telah menjadi destinasi wisata kelas dunia yang memiliki keragaman biosfer maupun bawah laut ini harus sesuai dengan visi pariwisata berkelanjutan.
"Jadi bagaimana kita menghadirkan fokus ini sebagai prioritas kita ke depan karena kita lihat dari Januari-Juni sudah hampir 40 ribu kunjungan wisatawan yang fokusnya di Taman Nasional Komodo," jelasnya.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga mengaku perubahan konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan itu juga akan mengubah konsep pariwisata yang ramai.
"Dari sea, sun, sand (pantai, matahari, pasir) dan 'S' lainnya yakni 'Satwa' Komodo bagaimana caranya menjadi sustainability, serenity and spirituality (berkelanjutan, ketenangan dan spiritualitas)," katanya.
Ia juga menjelaskan wacana penutupan berkala TNK merupakan satu upaya untuk mengelola jumlah pengunjung atau wisatawan sehingga lebih berkualitas, mewujudkan pariwisata dan ekonomi kreatif hijau, upaya edukasi dan kesadaran kepada wisatawan.
"Kita harus juga pastikan ada restorasi dan konservasi di ekosistem laut termasuk lepas jangkar itu sangat harus kita kelola dengan baik," ujarnya.
Ia juga menjelaskan perlu dilakukan pengembangan ekowisata, meningkatkan kemitraan dengan pelaku usaha dan komunitas lokal dalam pariwisata berkelanjutan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf ajak semua pihak menjaga ekosistem wisata bahari TNK