Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) RI melakukan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di 12.573 satuan pendidikan berbasis Islam tersebut untuk memacu peningkatan mutu pembelajaran.
"AKMI ini sangat strategis karena menghadirkan data dan informasi yang faktual. AKMI adalah wujud komitmen Kemenag untuk terus menerus membenahi sistem pengajaran dan memacu kualitas pendidikan madrasah secara menyeluruh," ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Senin.
AKMI berlangsung mulai 19 hingga 31 Agustus 2024 dan diikuti 12.573 madrasah di seluruh Indonesia, dengan total peserta pelajar sekitar 530 ribu orang, yang menyasar kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI), kelas 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan kelas 11 Madrasah Aliyah (MA).
Menag berharap melalui AKMI madrasah di Indonesia kian "naik kelas". Untuk itu, pihak-pihak yang terlibat dalam proses asesmen madrasah baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional ini diharapkan mengedepankan aspek kecermatan dan kehati-hatian.
"Sebab dengan basis data yang kuat maka akan menghasilkan kebijakan tepat serta bermanfaat," kata Menag.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Abu Rokhmad menjelaskan data dari AKMI akan dijadikan referensi akademik dalam mendiagnosa dan mengintervensi proses pembelajaran, penyusunan atau perbaikan buku ajar, maupun intervensi kebijakan lainnya, termasuk kebijakan moderasi beragama.
"Jadi, AKMI selain berfungsi sebagai bahan pemetaan mutu pendidikan di madrasah juga menjadi bahan referensi akademik dalam mendiagnosa dan tindak lanjut perbaikan proses pembelajaran," katanya.
"Selain itu AKMI bisa untuk bahan dalam menyusun program maupun intervensi kebijakan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan di madrasah," ujarnya.
Pelaksanaan AKMI 2024, lanjutnya, terbagi dalam dua skema yaitu daring dan semi-daring, menyesuaikan dengan fasilitas internet yang dimiliki oleh masing-masing madrasah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag gelar asesmen kompetensi nasional di 12.573 madrasah
"AKMI ini sangat strategis karena menghadirkan data dan informasi yang faktual. AKMI adalah wujud komitmen Kemenag untuk terus menerus membenahi sistem pengajaran dan memacu kualitas pendidikan madrasah secara menyeluruh," ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Senin.
AKMI berlangsung mulai 19 hingga 31 Agustus 2024 dan diikuti 12.573 madrasah di seluruh Indonesia, dengan total peserta pelajar sekitar 530 ribu orang, yang menyasar kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI), kelas 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan kelas 11 Madrasah Aliyah (MA).
Menag berharap melalui AKMI madrasah di Indonesia kian "naik kelas". Untuk itu, pihak-pihak yang terlibat dalam proses asesmen madrasah baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional ini diharapkan mengedepankan aspek kecermatan dan kehati-hatian.
"Sebab dengan basis data yang kuat maka akan menghasilkan kebijakan tepat serta bermanfaat," kata Menag.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Abu Rokhmad menjelaskan data dari AKMI akan dijadikan referensi akademik dalam mendiagnosa dan mengintervensi proses pembelajaran, penyusunan atau perbaikan buku ajar, maupun intervensi kebijakan lainnya, termasuk kebijakan moderasi beragama.
"Jadi, AKMI selain berfungsi sebagai bahan pemetaan mutu pendidikan di madrasah juga menjadi bahan referensi akademik dalam mendiagnosa dan tindak lanjut perbaikan proses pembelajaran," katanya.
"Selain itu AKMI bisa untuk bahan dalam menyusun program maupun intervensi kebijakan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan di madrasah," ujarnya.
Pelaksanaan AKMI 2024, lanjutnya, terbagi dalam dua skema yaitu daring dan semi-daring, menyesuaikan dengan fasilitas internet yang dimiliki oleh masing-masing madrasah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag gelar asesmen kompetensi nasional di 12.573 madrasah