Kulon Progo (ANTARA) - Wakapolres Kulon Progo Kompol Martinus Griavinto Sakti menghadiri acara tasyakuran "wiwitan" (mulai) panen padi yang berlangsung di Bulak Nglatek, Kalurahan Banaran Kapanewon Galur Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memasuki panen raya padi.
Tradisi wiwitan ini menandai dimulainya panen padi di lahan pertanian baru, yang merupakan bagian dari upaya sinergi pembangunan pertanian menuju Indonesia Maju.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi para petani yang telah berhasil meningkatkan hasil pertanian di Bulak Nglatek yang hasil panennya sangat memuaskan meski di lahan cetak sawah baru," kata Wakapolres Kulonprogo, Kompol Martinus Griavinto Sakti di Kulon Progo, Kamis.
Ia menekankan pentingnya kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan kesejahteraan bersama.
Selain itu, kerja sama masyarakat dengan Polri dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Galur.
"Lahan pertanian baru seluas 9,6 hektare ini adalah bukti nyata dari usaha bersama dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yang diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Acara tasyakuran ini diakhiri dengan doa bersama, yang diharapkan membawa keberkahan dan kesuksesan bagi para petani dan seluruh masyarakat di wilayah tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Drajat Purbadi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo Joko Mursito, Kabagops Polres Kulon Progo Kompol Samalugi, hingga Ketua Gapoktan Mugiraharjo Sarwoto.
Wakapolres Kulon Progo Kompol Martinus Griavinto Sakti menghadiri acara tasyakuran wiwitan panen padi yang berlangsung di Bulak Nglatek, Kalurahan Banaran. (ANTARA/HO-Humas Polres Kulon Progo)
Sementara itu, Lurah Banaran Haryanta mengatakan tasyakuran wiwitan ini merupakan bentuk syukur atas hasil panen dari lahan pertanian baru yang dibuka oleh Polres Kulon Progo bersama masyarakat.
Lahan ini sebelumnya merupakan tanah kas desa dan milik warga yang telah tidak dimanfaatkan selama kurang lebih 15 tahun akibat masalah irigasi yang tidak memadai, vegetasi liar yang tumbuh subur, serta tingkat keasaman tanah yang tinggi.
Ia juga mengapresiasi kerja keras para petani dan dukungan Polres Kulon Progo dalam memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak produktif.
"Kami berterima kasih adanya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan pangan dan ketahanan pangan ini," katanya.
Tradisi wiwitan ini menandai dimulainya panen padi di lahan pertanian baru, yang merupakan bagian dari upaya sinergi pembangunan pertanian menuju Indonesia Maju.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi para petani yang telah berhasil meningkatkan hasil pertanian di Bulak Nglatek yang hasil panennya sangat memuaskan meski di lahan cetak sawah baru," kata Wakapolres Kulonprogo, Kompol Martinus Griavinto Sakti di Kulon Progo, Kamis.
Ia menekankan pentingnya kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan kesejahteraan bersama.
Selain itu, kerja sama masyarakat dengan Polri dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Galur.
"Lahan pertanian baru seluas 9,6 hektare ini adalah bukti nyata dari usaha bersama dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yang diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Acara tasyakuran ini diakhiri dengan doa bersama, yang diharapkan membawa keberkahan dan kesuksesan bagi para petani dan seluruh masyarakat di wilayah tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Drajat Purbadi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo Joko Mursito, Kabagops Polres Kulon Progo Kompol Samalugi, hingga Ketua Gapoktan Mugiraharjo Sarwoto.
Sementara itu, Lurah Banaran Haryanta mengatakan tasyakuran wiwitan ini merupakan bentuk syukur atas hasil panen dari lahan pertanian baru yang dibuka oleh Polres Kulon Progo bersama masyarakat.
Lahan ini sebelumnya merupakan tanah kas desa dan milik warga yang telah tidak dimanfaatkan selama kurang lebih 15 tahun akibat masalah irigasi yang tidak memadai, vegetasi liar yang tumbuh subur, serta tingkat keasaman tanah yang tinggi.
Ia juga mengapresiasi kerja keras para petani dan dukungan Polres Kulon Progo dalam memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak produktif.
"Kami berterima kasih adanya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan pangan dan ketahanan pangan ini," katanya.