Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih menyebut program keluarga berencana (KB) yang digalakkan pemerintah selain membatasi jumlah kelahiran juga mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat secara jasmani dan berdaya.

"Program KB ini tidak sekadar membatasi jumlah kelahiran, tetapi mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat secara jasmani, mental dan mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang berdaya," kata dia dalam sambutan pada acara pertemuan Kader KB se-Bantul di Bantul, Kamis.

Menurut dia, program KB menemukan pembenaran dari aspek agama terutama dari agama Islam, hal tersebut dikuatkan dengan para ulama terdahulu yang sudah membicarakan tentang konsep keluarga berencana.

"Konsepsi KB yang dimaknai bukan hanya tahdid al-nasl (pembatasan keturunan), tetapi jauh lebih besar jangkauannya adalah tandzim al-nasl (pengaturan kelahiran) untuk mewujudkan generasi yang sehat, generasi yang terbina oleh keluarga," katanya.

Ia mengatakan pengaturan kelahiran juga bertujuan mencegah kelahiran anak yang tak terkendali atau terjadi ledakan penduduk yang bisa berdampak munculnya berbagai macam jenis masalah sosial. Karena itu, program KB harus berorientasi pada pembangunan kualitas sumber daya manusia.

"Kita fokuskan bagaimana keluarga-keluarga yang sudah melakukan program KB tidak hanya dua anak cukup, tetapi bagaimana dua anak ini bisa sehat secara jasmani, cerdas secara intelektual, kuat secara mental, memiliki daya saing, berpendidikan, memiliki budi pekerti luhur," katanya.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi capaian program KB di Kabupaten Bantul yang per Agustus 2024 sudah mencapai sebanyak 62,24 persen dan telah melampaui target 58,2 persen.

"Masyarakat Bantul secara umum aktif mengikuti program KB. Ini tentu tidak lepas dari peran kader yang terus menerus melakukan motivasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat menerima, menyadari dan turut aktif di dalam program ini," katanya.

Ketua penyelenggara temu kader KB, Suprabandari, mengatakan kegiatan ini bertujuan menguatkan peran kader KB, baik pengetahuan maupun motivasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada.

Dia mengatakan capaian program KB di Bantul per Agustus 2024 mencapai 62,24 persen, dan melampaui target 58,2 persen, sedangkan pengguna KB baru yakni 48 persen atau sebanyak 5.228 dari 10.697 pasangan usia produktif.

"Dalam rangkaian Hari Kontrasepsi tahun 2024 kami adakan kegiatan pelayanan KB secara serentak di puskesmas, klinik, rumah sakit, bidan praktek mandiri. Sampai saat ini sudah mencapai 111,19 persen atau sebanyak 3.608 pasangan dari target 3.245 pasangan," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024