Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan penguatan dan penyegaran kembali peran bidan sebagai garda terdepan kesehatan perempuan.
"Kegiatan pelatihan penyegaran bertajuk Refreshing Penguatan Kapasitas Pelayanan KB bagi Bidan+ yang digelar oleh BKKBN DIY bekerja sama dengan PT Harsen Laboratories ini diikuti sebanyak 150 bidan dari seluruh DIY," kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY Muhamad Iqbal Apriansyah di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, kegiatan ini tidak hanya membekali para bidan dengan keterampilan teknis dalam pelayanan kontrasepsi implan, tetapi juga mengedukasi mereka tentang pentingnya hak reproduksi, informed choice dan komunikasi empatik kepada akseptor.
"Tujuannya memperkuat pelayanan Keluarga Berencana (KB) jangka panjang (MKJP) guna menekan angka kematian ibu serta meningkatkan kesehatan keluarga Indonesia," katanya.
Ia mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari investasi besar dalam peningkatan kualitas SDM bidang kesehatan.
"Bidan bukan hanya tenaga medis, mereka juga pendidik dan penggerak perubahan di masyarakat. Ketika bidan memiliki kompetensi dan kepercayaan diri tinggi, kualitas pelayanan KB pun meningkat," katanya.
Iqbal mengatakan penguatan kapasitas tenaga bidan merupakan langkah strategis, mengingat hampir setengah tenaga kesehatan di Indonesia belum memiliki kompetensi standar dalam pelayanan KB.
"Dengan memahami hak-hak reproduksi dan prinsip informed choice, bidan dapat memberikan layanan yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan," katanya.
Ia mengapresiasi kolaborasi lintas sektor dalam penyelenggaraan kegiatan ini. BKKBN menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DIY dan PT Harsen Laboratories agar sinergi antara pemerintah, profesi dan dunia usaha semakin kuat dalam menghadirkan layanan KB yang bermutu.
Sedangkan narasumber, Muhammad Nurhadi Rahman pada kesempatan tersebut menjelaskan keunggulan kontrasepsi implan sebagai metode jangka panjang yang efektif dan praktis.
"Implan adalah batang kecil yang ditanam di bawah kulit lengan. Ia bekerja melepaskan hormon progestin yang mencegah ovulasi, efektivitasnya lebih dari 99 persen," kata dokter spesialis dari RSUP Dr Sardjito ini.
Ketua Pengurus Daerah (PD) IBI DIY Heni Puji Wahyuningsih menegaskan peran vital bidan dalam menjaga kesehatan reproduksi perempuan di komunitas.
"Ada bidan, ada KB. Di manapun bidan berada, harus ada layanan keluarga berencana yang mudah diakses," katanya.
Ia menjelaskan bidan memberikan lebih dari 70 persen layanan kesehatan reproduksi di Indonesia, mulai dari pemeriksaan kehamilan hingga pelayanan KB. Namun, masih banyak yang berfokus pada metode jangka pendek, seperti pil dan suntik.
"Sekarang saatnya kita dorong peningkatan pemakaian metode jangka panjang ,seperti implan dan IUD. Itu kunci menekan angka kehamilan berisiko dan meningkatkan kualitas hidup keluarga,” ujarnya.
