Yogyakarta (ANTARA) - Para pakar dari Asia Tenggara memaparkan "Seminar Internasional tentang Program Makan Siang di Sekolah di Asia Tenggara: Praktik Terbaik dan Pembelajaran", yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berkolaborasi dengan SEAMEO RECFON, Kamis.
Seminar yang diadakan di Kampus 4 UAD Yogyakarta ini menghadirkan pejabat pemerintah, praktisi dan akademisi dari bidang gizi dan kesehatan, serta pengelola sekolah untuk membahas isu penting terkait gizi buruk pada anak-anak serta peran program makan siang di sekolah dalam meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anak di seluruh kawasan.
Selain pembicara dari UAD yang mewakili perspektif dari Indonesia, seminar ini turut menghadirkan pembicara dari Kamboja, Singapura, dan Filipina yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Wali Amanat SEAMEO RECFON (Organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara, Pusat Regional untuk Pangan dan Gizi).
Selain memberikan kontribusi dalam seminar, para ahli ini juga bergabung dengan anggota Dewan Wali Amanat dari 11 negara anggota SEAMEO lainnya untuk menghadiri rapat Dewan Wali Amanat (Governing Board Meeting) tahunan yang tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta.
"Rapat Dewan Gubernur tahunan merupakan pertemuan yang strategis dan penting, karena keputusan yang diambil di sini akan langsung mempengaruhi masa depan program pangan dan gizi di seluruh Asia Tenggara," kata Direktur SEAMEO RECFON Dr dr Herqutanto MPH, MARS dalam sambutannya saat pembukaan.
"Kami sangat antusias dengan inisiatif 'the Southeast Asian Youth Forum on Food and Nutrition, karena ini akan memberdayakan generasi muda untuk menjadi advokat bagi peningkatan gizi di komunitas mereka," ujarnya.
Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya seminar internasional bersama dengan SEAMEO RECFON. "Kami sangat berterima kasih atas kolaborasi ini, yang memberikan kita semua ruang untuk berbagi ide, pengalaman, dan wawasan. Bersama-sama, mari kita mendalami isu krusial tentang peningkatan status gizi anak dan remaja," katanya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UAD Prof Ir Sunardi ST, MT, PhD menambahkan bahwa kehadiran UAD dalam seminar ini menandakan komitmen untuk membangun masa depan yang lebih sehat bagi generasi muda Indonesia. "Kami merasa terhormat menjadi bagian dari upaya penting ini," ujarnya.
Seminar yang diadakan di Kampus 4 UAD Yogyakarta ini menghadirkan pejabat pemerintah, praktisi dan akademisi dari bidang gizi dan kesehatan, serta pengelola sekolah untuk membahas isu penting terkait gizi buruk pada anak-anak serta peran program makan siang di sekolah dalam meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anak di seluruh kawasan.
Selain pembicara dari UAD yang mewakili perspektif dari Indonesia, seminar ini turut menghadirkan pembicara dari Kamboja, Singapura, dan Filipina yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Wali Amanat SEAMEO RECFON (Organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara, Pusat Regional untuk Pangan dan Gizi).
Selain memberikan kontribusi dalam seminar, para ahli ini juga bergabung dengan anggota Dewan Wali Amanat dari 11 negara anggota SEAMEO lainnya untuk menghadiri rapat Dewan Wali Amanat (Governing Board Meeting) tahunan yang tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta.
"Rapat Dewan Gubernur tahunan merupakan pertemuan yang strategis dan penting, karena keputusan yang diambil di sini akan langsung mempengaruhi masa depan program pangan dan gizi di seluruh Asia Tenggara," kata Direktur SEAMEO RECFON Dr dr Herqutanto MPH, MARS dalam sambutannya saat pembukaan.
"Kami sangat antusias dengan inisiatif 'the Southeast Asian Youth Forum on Food and Nutrition, karena ini akan memberdayakan generasi muda untuk menjadi advokat bagi peningkatan gizi di komunitas mereka," ujarnya.
Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya seminar internasional bersama dengan SEAMEO RECFON. "Kami sangat berterima kasih atas kolaborasi ini, yang memberikan kita semua ruang untuk berbagi ide, pengalaman, dan wawasan. Bersama-sama, mari kita mendalami isu krusial tentang peningkatan status gizi anak dan remaja," katanya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UAD Prof Ir Sunardi ST, MT, PhD menambahkan bahwa kehadiran UAD dalam seminar ini menandakan komitmen untuk membangun masa depan yang lebih sehat bagi generasi muda Indonesia. "Kami merasa terhormat menjadi bagian dari upaya penting ini," ujarnya.