Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan Halal International Trust Organization (HITO) yakni penguatan akses layanan halal bagi masyarakat Indonesia yang tinggal atau berkunjung ke Jepang.
"Salah satu upaya yang kita lakukan bersama adalah pembangunan ekosistem halal berbasis komunitas Muslim Indonesia di Jepang," ujar Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang terus meningkat. Immigration Service Agency of Japan mencatat bahwa jumlah WNI di Jepang mencapai 180 ribu dan mayoritas beragama Islam.
Menurut Menag, kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menyediakan layanan halal yang lebih terstruktur dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat Indonesia di Negeri Sakura.
Sejumlah langkah strategis telah dilakukan, di antaranya pembentukan badan sertifikasi halal yang mencakup komite fatwa, penyusunan dokumen sertifikasi, serta penyelenggaraan pelatihan penyelia halal yang akan membantu UMKM dalam memperoleh sertifikat halal.
Selain itu, dilakukan pilot project sertifikasi halal serta pembangunan sistem daring atau online untuk mempermudah prosesnya.
"Industri halal saat ini telah menjadi salah satu pilar dalam pertumbuhan ekonomi global. Berdasarkan laporan State of The Global Economy (SGIE) 2023, Indonesia telah naik peringkat sebagai negara ketiga dalam industri halal," kata dia.
Duta Besar LBPP Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi menilai peluncuran Halal International Trust Organization sebagai momen penting bagi industri halal di Jepang.
"Hari ini, kita merayakan peluncuran Halal International Trust Organization atau HITO, lembaga sertifikasi halal berbasis komunitas Muslim Indonesia pertama, yang dirancang khusus untuk pasar Jepang," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag luncurkan Halal International Trust Organization di Jepang
"Salah satu upaya yang kita lakukan bersama adalah pembangunan ekosistem halal berbasis komunitas Muslim Indonesia di Jepang," ujar Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang terus meningkat. Immigration Service Agency of Japan mencatat bahwa jumlah WNI di Jepang mencapai 180 ribu dan mayoritas beragama Islam.
Menurut Menag, kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menyediakan layanan halal yang lebih terstruktur dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat Indonesia di Negeri Sakura.
Sejumlah langkah strategis telah dilakukan, di antaranya pembentukan badan sertifikasi halal yang mencakup komite fatwa, penyusunan dokumen sertifikasi, serta penyelenggaraan pelatihan penyelia halal yang akan membantu UMKM dalam memperoleh sertifikat halal.
Selain itu, dilakukan pilot project sertifikasi halal serta pembangunan sistem daring atau online untuk mempermudah prosesnya.
"Industri halal saat ini telah menjadi salah satu pilar dalam pertumbuhan ekonomi global. Berdasarkan laporan State of The Global Economy (SGIE) 2023, Indonesia telah naik peringkat sebagai negara ketiga dalam industri halal," kata dia.
Duta Besar LBPP Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi menilai peluncuran Halal International Trust Organization sebagai momen penting bagi industri halal di Jepang.
"Hari ini, kita merayakan peluncuran Halal International Trust Organization atau HITO, lembaga sertifikasi halal berbasis komunitas Muslim Indonesia pertama, yang dirancang khusus untuk pasar Jepang," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag luncurkan Halal International Trust Organization di Jepang