Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam upaya mengatasi deflasi melakukan Gerakan Membeli Sayuran Petani (Gemati) dari hasil panen para petani.

"Gemati yang dilaksanakan sejak 17 Oktober hingga 28 Oktober telah terjual sebanyak 1.000 paket sayuran dari petani," kata Penjabat sementara (Pjs) Bupati Sleman Kusno Wibowo di Sleman, Rabu.

Aksi ini merupakan gerakan pembelian paket sayuran oleh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang bertujuan untuk menyerap hasil panen petani yang melimpah.

Dalam Gemati ini disediakan paket sayuran seharga Rp20.000 yang terdiri atas cabai merah keriting, terong, kubis, tomat dan atau menyesuaikan hasil panen petani.

Penyedia sayuran adalah Titik Kumpul Sayuran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi.

Kusno Wibowo mengimbau agar pegawai di lingkungan Pemkab Sleman dapat ikut mendukung gerakan ini.

Menurut dia, tak hanya mengatasi deflasi, gerakan ini juga menjadi upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sleman.

"Gerakan pembelian sayur ini ditargetkan untuk dibeli ASN di lingkup Pemkab Sleman dan BUMD dan mungkin nanti kalau masih ada nanti kita bisa menggandeng perusahaan swasta, nanti akan kita lihat," katanya.

Ia mengatakan, Gemati menjadi wujud kolaborasi bersama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Sleman. Diharapkan aksi ini dapat menjadi jalan keluar dari permasalahan petani Sleman.

“Kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang sudah berpartisipasi. Kami harap melalui Gemati ini dapat membantu permasalahan deflasi yang dihadapi petani dan meningkatkan perekonomian Sleman," katanya.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman Suyanto mengatakan Gemati dilatarbelakangi dengan kondisi ketersediaan sayuran yang melimpah dan terjadinya penurunan harga sayuran di tingkat petani.

"Kemunculan gerakan yang akan dilaksanakan hingga 28 Oktober ini juga sebagai tindak lanjut Surat Badan Pangan Nasional Nomor 659/TS.02.01/B/10/2024 tanggal 08 Oktober 2024 perihal Penyerapan Cabai Petani," katanya.

 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024