Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan penyelidikan epidemiologi tren meningkatnya kasus parotitis terhadap anak di wilayah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tren kasus parotitis meningkat pada Agustus 2024 (minggu 33) dengan distribusi kasus ada di beberapa wilayah, salah satu wilayah dengan laporan kasus terbanyak adalah Puskesmas Temon II.
"Selanjutnya dilakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah dan didapatkan hasil bahwa kasus parotitis terjadi penularan di sekolah dan juga kontak di lingkungan rumah," kata Sri Budi.
Selain itu, lanjut dia, peningkatan kasus parotitis juga terjadi di beberapa wilayah puskesmas lainnya, sehingga semua puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus parotitis.
"Kami sudah mengeluarkan imbauan kepada puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus parotitis," katanya.
Sri Budi mengatakan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus parotitis di Kabupaten Kulon Progo, yakni melaksanakan kajian tren kasus mingguan melalui kajian tim epidemiologi kabupaten (TEK) beserta puskesmas.
"Setiap hari Selasa pagi untuk memantau peningkatan kasus penyakit potensial KLB salah satunya adalah parotitis," katanya.
Langkah selanjutnya, pengobatan dan tatalaksana pada pasien parotitis, serta edukasi untuk peningkatan daya tahan tubuh untuk pasien dan keluarga, serta penggunaan masker dan meminimalkan kontak untuk mencegah penularan.
"Kami melaksanakan penyelidikan epidemiologi kasus di wilayah untuk mencari sumber dan faktor risiko penularan," katanya.
Dinkes Kulon Progo juga membuat media promosi tentang parotitis dan pencegahannya yang disampaikan melalui media sosial.
"Kami juga melalukan penyuluhan tentang parotitis baik di sekolah maupun di masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pemakaian masker untuk pencegahan parotitis," katanya.
Sri Budi juga mengatakan Dinkes Kulon Progo melaksanakan koordinasi dengan pihak sekolah untuk memberikan izin pada siswa yang sakit parotitis untuk istirahat di rumah sehingga dapat memutus rantai penularan.
"Pelaporan dan notifikasi kasus parotitis dari wilayah Purworejo yang sekolah atau periksa di Kulon Progo ke Dinas Kesehatan Purworejo untuk ditindaklanjuti di wilayah," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tren kasus parotitis meningkat pada Agustus 2024 (minggu 33) dengan distribusi kasus ada di beberapa wilayah, salah satu wilayah dengan laporan kasus terbanyak adalah Puskesmas Temon II.
"Selanjutnya dilakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah dan didapatkan hasil bahwa kasus parotitis terjadi penularan di sekolah dan juga kontak di lingkungan rumah," kata Sri Budi.
Selain itu, lanjut dia, peningkatan kasus parotitis juga terjadi di beberapa wilayah puskesmas lainnya, sehingga semua puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus parotitis.
"Kami sudah mengeluarkan imbauan kepada puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus parotitis," katanya.
Sri Budi mengatakan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus parotitis di Kabupaten Kulon Progo, yakni melaksanakan kajian tren kasus mingguan melalui kajian tim epidemiologi kabupaten (TEK) beserta puskesmas.
"Setiap hari Selasa pagi untuk memantau peningkatan kasus penyakit potensial KLB salah satunya adalah parotitis," katanya.
Langkah selanjutnya, pengobatan dan tatalaksana pada pasien parotitis, serta edukasi untuk peningkatan daya tahan tubuh untuk pasien dan keluarga, serta penggunaan masker dan meminimalkan kontak untuk mencegah penularan.
"Kami melaksanakan penyelidikan epidemiologi kasus di wilayah untuk mencari sumber dan faktor risiko penularan," katanya.
Dinkes Kulon Progo juga membuat media promosi tentang parotitis dan pencegahannya yang disampaikan melalui media sosial.
"Kami juga melalukan penyuluhan tentang parotitis baik di sekolah maupun di masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pemakaian masker untuk pencegahan parotitis," katanya.
Sri Budi juga mengatakan Dinkes Kulon Progo melaksanakan koordinasi dengan pihak sekolah untuk memberikan izin pada siswa yang sakit parotitis untuk istirahat di rumah sehingga dapat memutus rantai penularan.
"Pelaporan dan notifikasi kasus parotitis dari wilayah Purworejo yang sekolah atau periksa di Kulon Progo ke Dinas Kesehatan Purworejo untuk ditindaklanjuti di wilayah," katanya.