Yogyakarta (ANTARA) - Berbicara tentang diabetes merupakan penyakit paling umum yang terjadi di Indonesia. Jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2021, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta orang. Diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia akan mencapai 28,57 juta pada tahun 2045. 

Hal ini sangat berdampak buruk terutama bagi generasi mendatang. Makanan manis dan beberapa faktor lainnya dapat memicu terjadi diabetes.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meruapakan organisasi profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. IDI Kabupaten Ungaran adalah cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Ungaran, Jawa Tengah. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan.

IDI Kabupaten Ungaran berkolaborasi dengan IDI Kota Semarang untuk mengorganisir dokter-dokter yang berpraktek di daerah tersebut, memberikan pelatihan dan pendidikan, serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat. Kolaborasi ini kemudian berperan dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyakit diabetes serta bagaimana pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja faktor utama penyebab terjadinya penyakit diabetes?

Foto ilustrasi. (ANTARA/HO-megaflopp dari iStockphoto)

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Ungaran dengan alamat website idiungaran.org   menjelaskan bahwa diabetes merupakan penyakit metabolik yang dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Faktor utama penyebab terjadinya gejala diabetes meliputi:

1. Genetik atau riwayat dari keluarga
Penyebab utama penyakit diabetes adalah faktor keturunan. Riwayat keluarga dengan diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini. Gen tertentu dapat mempengaruhi predisposisi terhadap diabetes, terutama tipe 1 dan tipe 2.

2. Faktor usia
Selain faktor keturunan atau riwayat dari keluarga, penuaan juga dapat menurunkan fungsi pankreas dalam memproduksi insulin, sehingga orang berusia di atas 45 tahun lebih berisiko mengalami diabetes.

3. Obesitas atau kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan, terutama kelebihan lemak di sekitar perut, berkontribusi pada resistensi insulin, yang merupakan penyebab utama diabetes tipe 2. Jaga pola makan dan rutin olahraga sekitar 15-20 menit setiap hari dapat mengurangi obesitas.

4. Gaya hidup tidak sehat dan aktivitas fisik yang rendah
Kebiasaan seperti kurang bergerak atau olahraga ringan, tidur terlalu malam serta pola makan tinggi gula dan lemak jenuh, merokok dapat meningkatkan risiko diabetes. Kurangnya olahraga berkontribusi pada peningkatan berat badan dan resistensi insulin.

Apa saja rekomendasi obat untuk mengatasi penyakit diabetes?

Diabetes dapat di obat dengan cara yang tepat. Pengobatan diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, melibatkan penggunaan berbagai jenis obat untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Berikut adalah rekomendasi obat dari IDI Kota Semarang yang digunakan untuk mengatasi gejala diabetes meliputi:

1. Obat Insulin 
Insulin merupakan jenis pengobatan utama untuk diabetes tipe 1. Pasien perlu menyuntikkan insulin beberapa kali sehari, karena insulin tidak dapat diberikan dalam bentuk pil. Insulin dapat diberikan melalui pompa insulin yang secara otomatis mengatur dosis berdasarkan kebutuhan.

2. Obat Metformin
Metformin adalah jenis obat pada penderita diabetes tipe 2. Obat ini membantu menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin.

3. Obat Pioglitazone 
Pioglitazone merupakan obat yang digunakan untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengontrol kadar gula darah.

4. Obat Inhibitor DPP-4 (Gliptin)
Inhibitor DPP-4, yang dikenal sebagai gliptin, adalah golongan obat diabetes oral yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) untuk mengobati diabetes melitus tipe 2 pada orang dewasa.

Penggunaan obat-obatan ini harus berdasarkan resep dokter dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Selain itu, penting untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat seperti diet seimbang dan olahraga teratur untuk mendukung pengelolaan diabetes. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah regimen pengobatan diabetes.

Dapatkan tips kesehatan lainnya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang beralamat idikotasemarang.org serta konsultasi kesehatan secara gratis.


Pewarta : SP
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024