Kulon Progo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut tingkat partisipasi masyarakat setempat dalam Pilkada 2024 sebesar 79,26 persen dari total daftar pemilih tetap sebanyak 345.540 pemilih.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Dan Partisipasi Masyarakat KPU Kulon Progo Aris Zurkhasanah di Kulon Progo, Senin, mengatakan penyebabnya rendah partisipasi yakni salah satunya adalah profil calon yang tidak dikenal masyarakat.
"Hasil dari pengamatan dan perbincangan dengan masyarakat umum, banyak yang tidak tahu calonnya secara personal," kata Aris Zurkhasanah.
"Kami sudah sosialisasi maksimal, termasuk ada relawan demokrasi yang sudah kami bentuk untuk menyampaikan pengenalan calon dan visi misi, serta program kerja," katanya.
Adapun sebaran tingkat partisipasi masyarakat tertinggi di beberapa kapanewon (kecamatan), yakni Lendah 82,85 persen, Sentolo 81,01 persen, Nanggulan 79,87 persen dan Panjatan 79,63 persen.
Kemudian, partisipasi masyarakat rendah yakni Girimulyo 76,72 persen, Kokap 76,82 persen, Galur 77,33 persen dan Samigaluh 77,89 persen.
"Tingkat partisipasi masyarakat ini akan kami evaluasi untuk pelaksanaan pilkada ke depan," katanya.
Ketua Bawaslu Kulon Progo Marwanto memberikan catatan supaya KPU Kulon Progo dan peserta pilkada untuk lebih mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat.
Masyarakat atau pemilih mengeluhkan tidak mengenal calon pemimpin mereka, sehingga mereka banyak yang tidak memilih.
"Ke depan, KPU dan paslon lebih mengenalkan diri ke masyarakat. Hal ini berdampak pada tingkat partisipasi masyarakat," kata Marwanto.
KPU Kulon Progo: Partisipasi masyarakat pada pilkada 79,26 persen
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Dan Partisipasi Masyarakat KPU Kulon Progo Aris Zurkhasanah. (ANTARA/Sutarmi)